ASIATODAY.ID, JAKARTA – Bagi anda yang aktif bertransaksi menggunakan scan QR code , ada baiknya selalu waspada.
Pasalnya, saat ini muncul kejahatan penipuan jenis baru melalui scan QR code. Dalam sekejap, isi rekening habis dikuras.
Seperti diketahui, QR Code menjadi metode pembayaran yang mempermudah penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi. Sayangnya teknologi ini lagi-lagi dimanfaatkan oleh pihak tak bertanggung jawab untuk menguras ATM seseorang.
Kejahatan melalui QR Code ini viral setelah pria berusia 60 tahun kehilangan 20.000 dolar di akun banknya karena melakukan scan di sebuah toko minuman.
Melansir dari straitstimes, pria tersebut berniat mendapatkan satu gelas bubble tea dengan mengisi survei. Pengisian survei itu pun dengan cara melakukan scan QR yang kemudian diarahkan ke aplikasi pihak ketiga.
Tanpa ia sadari, aplikasi tersebut bisa membuat penipu melihat isi ponselnya dan mencuri data pribadinya. Setelah itu, uang yang ada di akun banknya dikuras habis.
Pada bulan April, polisi dan Cyber Security Agency of Singapore memperingatkan publik tentang bahaya mengunduh aplikasi dari situs yang meragukan yang dapat menyebabkan malware dipasang ke ponsel korban.
Mereka mengatakan malware semacam itu telah mengakibatkan data rahasia dan sensitif, termasuk kredensial perbankan yang bisa dicuri.
Polisi mengatakan bahwa sejak Maret setidaknya ada 113 korban yang kehilangan uang rata-rata mencapai 445.000 dolar.
“Selain spanduk pop-up situs web, yang paling umum, menempelkan kode QR palsu di luar perusahaan F&B adalah cara licik lain untuk menggaet korban karena konsumen mungkin tidak dapat membedakan antara kode QR yang sah dan jahat,” ucap Beaver Chua, kepala anti-penipuan di departemen kepatuhan kejahatan keuangan grup Bank OCBC. (ATN)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post