ASIATODAY.ID, JENEWA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terus menyerukan kepada negara-negara dunia untuk melanjutkan penguncian wilayah (lockdown) dan juga aturan menjaga jarak sosial (social distancing) di tengah pandemi coronavirus (Covid-19) yang masih berlangsung hingga kini.
Pasalnya, Lockdown serta social distancing dinilai WHO masih diperlukan meski tren penurunan jumlah infeksi terjadi di beberapa negara.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, langkah-langkah pembatasan seperti lockdown sebaiknya tidak dicabut terlalu dini karena dunia masih belum sepenuhnya memahami covid-19.
WHO dan sejumlah pakar kesehatan global juga belum dapat menentukan dengan pasti apakah pasien yang sembuh dari covid-19 sudah benar-benar kebal atau tidak.
“Itu artinya, pencabutan langkah-langkah pembatasan harus dilakukan secara perlahan dan terkendali,” kata Tedros dalam konferensi pers harian di markas WHO di Jenewa, Swiss.
“Pencabutan tidak boleh dilakukan sekaligus. Langkah-langkah pengendalian hanya bisa dicabut jika sejumlah kebijakan kesehatan publik telah diterapkan, termasuk kapasitas signifikan dalam melakukan pelacakan kontak dari individu terjangkit covid-19,” sambungnya, melansir UPI, Rabu (15/4/2020).
Menurut Tedros, WHO berencana merilis panduan mengenai pencabutan atau pelonggaran lockdown serta social distancing. Panduan akan berisi enam kriteria yang dapat dijadikan pertimbangan suatu negara yang hendak mencabut atau melonggarkan lockdown.
Beberapa kriteria meliputi apakah penyebaran penyakit telah dapat dikendalikan, dan apakah sistem kesehatan suatu negara memadai untuk melacak setiap orang yang mungkin terjangkit covid-19.
Panduan WHO juga akan meliputi seruan untuk meminimalisasi risiko penyebaran covid-19 di rumah sakit, panti jompo, tempat kerja, dan lainnya. Tidak hanya itu, panduan WHO juga mendorong negara-negara global untuk mengedukasi warga mereka terkait covid-19.
Saat ini, sejumlah negara sudah atau berencana melonggarkan beberapa aturan ketat terkait lockdown. Spanyol telah melakukannya, dan mengizinkan pekerja di bidang manufaktur, konstruksi, dan beberapa sektor lainnya untuk kembali bekerja.
Kendati begitu, para pekerja di Spanyol diperintahkan untuk tetap mematuhi aturan ketat seperti memakai masker dan mematuhi social distancing.
Seperti Spanyol, Italia juga berencana melonggarkan lockdown pada Selasa ini. Pelonggaran meliputi pemberian izin kepada sejumlah kecil perusahaan untuk kembali beroperasi. (ATN)
Discussion about this post