ASIATODAY.ID, TAIPEI – Taiwan bersiap menggelar Pemilu pada Sabtu (11/01/2020).
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen sebagai incumbent bertekad melanjutkan kepemimpinannya ke periode kedua, namun untuk mewujudkan tekad itu, Tsai harus terlebih dahulu mengalahkan penantang utamanya, Han Kuo-yu.
Diusung Partai Progresif Demokratik (DPP), Tsai menjanjikan penegakan kedaulatan terhadap ancaman pengaruh Tiongkok. Sementara Han berasal dari partai Kuomintang (KMT) yang berhaluan lebih dekat dengan Beijing.
Tsai mencetak sejarah pada 2016 saat dirinya menjadi presiden perempuan pertama d Taiwan. Kala itu, Tsai menang lewat selisih suara yang signifikan.
Kemenangan Tsai dipengaruhi sentimen publik Taiwan yang mulai merasa gerah dengan kedekatan antara KMT dan Tiongkok. Sejak Tsai menjadi presiden, Negeri Tirai Bambu terus mendekati Taiwan dan ingin mengingatkan kembali bahwa pulau tersebut adalah bagian dari “Satu Tiongkok.”
Tsai yang menolak mengakui “Satu Tiongkok,” meningkatkan kekuatan militer dan memutus hubungan komunikasi dengan Beijing.
Dalam isu dalam negeri, pemerintahan Taiwan yang berusaha mendorong agenda reformasi kontroversial — terutama mengenai pemangkasan dana pensiun dan legalisasi pernikahan gay — telah membuat popularitas Tsai menurun.
Sementara Han mencoba mencitrakan diri sebagai “orang luar” berhaluan populis yang ingin mendobrak sistem perpolitikan Taiwan. Dalam dua tahun terakhir, pria 62 tahun itu berhasil menjadi kandidat dari KMT meski awalnya tidak dikenal banyak pihak.
Figur Han meroket pada 2018 sejak dirinya berhasil menjadi wali kota Kaohsiung, sebuah kota di selatan Taiwan yang sudah lama dikenal sebagai basis DPP.
Han mendeskripsikan dirinya sebagai “orang biasa,” yang mengaku pernah menjadi hidup susah sebagai pengangguran. Pencitraan diri ini diyakini sebagai upaya menyentuh pemilih akar rumput di Taiwan.
Menurut Han, pemilu Taiwan hari ini sebagai pilihan antara “perdamaian atau krisis” dengan Tiongkok. Slogan kampanye Han adalah, “Taiwan aman, warga sejahtera,” yang menjanjikan hubungan yang lebih hangat dengan Tiongkok untuk mendorong perekonomian. (ATN)
,’;\;\’\’
Discussion about this post