ASIATODAY.ID, JAKARTA – PT Panasonic Manufacturing Indonesia (PMI) resmi mengekspor perdana produk penyejuk udara atau air conditioner (AC) ke Nigeria. Langkah ekspansi yang dilakukan ini membuktikan industri elektronik di dalam negeri mampu memperluas pasar ekspor ke negara nontradisional.
“Kegiatan ekspor diyakini membawa dampak positif bagi perekonomian negara. Oleh karena itu, perlu upaya peningkatan kapasitas dan kapabilitas di sektor industri,” ujar Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kemenperin R. Janu Suryanto melalui keterangan tertulisnya, Kamis (20/2/2020).
Janu menjelaskan Kemenperin mengapresiasi PT PMI yang telah merealisasikan komitmennya untuk memperluas pasar ekspor ke negara tujuan baru. Hal ini menandakan bahwa produksi industri Tanah Air sudah mampu kompetitif di kancah internasional.
“Berkembangnya bisnis AC yang dapat bersaing di pasar global dan bisa masuk ke pasar nontradisional, juga menunjukkan komitmen PT PMI untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi AC di kawasan ASEAN,” paparnya.
Adapun PT PMI telah berhasil merelokasi produksi AC tipe 2 PK dan 2,5 PK dari Malaysia pada tahun lalu. Produk AC yang diekspor ke Nigeria yakni jenis 1 PK hingga 1,5 PK dan 2 PK yang berbasis refrigeran R32.
“Pemerintah meminta perusahaan yang mempunyai nilai impor tinggi, segera melokalisasi pabriknya di Indonesia, tidak impor dalam kondisi utuh,” tegas Janu.
Sementara itu, Direktur PT PMI Daniel Suhardiman mengatakan Panasonic Gobel akan terus menjalankan misi untuk berkontribusi bagi Indonesia melalui peningkatan produksi dan penjualan produk-produknya. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas serta secara aktif melakukan ekspansi pasar ekspor.
“Tentunya ekspor ini menjadi suatu kabar yang membanggakan, selain dapat menambah devisa negara, produk AC yang kami ekspor ini juga menggunakan merek Panasonic dan tercantum buatan Indonesia,” ujarnya.
Menurut Daniel, ekspor ke Nigeria dapat menjadi momentum untuk membuka pintu pasar di Afrika. Seiring dengan meningkatnya persaingan di pasar global, AC produksi PT PMI akan berinovasi dan secara konsisten ikut mengembangkan industri dalam negeri termasuk sektor industri kecil dan menengah (IKM).
“Saat ini, kandungan lokal untuk AC produksi PT PMI telah mencapai 40 persen, dan masih akan terus ditingkatkan,” paparnya.
Daniel menjelaskan bahwa unit bisnis AC PT PMI yang berdiri sejak 46 tahun lalu tersebut merupakan pabrik AC di Indonesia dengan kemampuan full manufacturedari bahan baku hingga produk jadi. “AC bukan hanya penyejuk ruangan tetapi juga harus bisa memberikan udara yang nyaman dan sehat bagi penggunanya,” tuturnya. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post