ASIATODAY.ID, JAKARTA – Sebuah inovasi disektor pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) datang dari sebuah desa di Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat.
Melalui kolaborasi antara masyarakat dan Badan Usaha, energi listrik dalam bentuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berhasil dibangun di Pulau Karampuang, Kabupaten Mamuju. PLTS tersebut telah beroperasi sejak 2017 dan mulai menerangi pedesaan.
Terobosan ini dipandang cukup strategis dalam rangka membawa teknologi energi hijau di pedesaan, bahkan secara operasional paling memungkinkan direplikasi di Desa-desa di seluruh Indonesia. Apalagi, masih banyak desa di Indonesia yang hingga kini belum menikmati energi listrik yang memadai.
“Ini model percontohan PLTS Desa yang tepat, yang bisa dibangun di 7.000 desa di seluruh Indonesia. Ini harus dipelihara baik, karena selain menjadi sumber energi listrik untuk rumah tangga, juga untuk memenuhi kebutuhan listrik bagi kegiatan industri pedesaan,” terang Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Agung Laksono, didampingi Asisten I Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat M.Natsir di sela-sela kunjungan kerja, sebagaimana keterangan tertulis, Sabtu (21/3/2020).
Menurut Agung Laksono, pemanfaatan energi yang dihasilkan PLTS Karampuang lebih diperluas dan tidak sebatas kebutuhan rumah tangga, tetapi juga untuk kegiatan produktif seperti IKM dan UMKM.
“Sudah harus dirancang agar di daerah ini pusat-pusa pertumbuhan ekonomi baru seperti area kuliner karena selain panorama Pulau Karampuang indah, dunia bawah laut sekeliling pulau ini juga menarik untuk diving dan snorkeling,” imbuh Agung Laksono.
Hal senada diungkapkan CEO PT Sky Energy Indonesia Tbk. Kurniadi Widyanta. Sebagai pioner inovasi EBT ini, Kurniadi mengatakan selain dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan listrik rumah tangga, energi ini dapat dimanfaatkan untuk pengembangan wisata dan industri setempat.
“Melihat realitas pengelolaan PLTS yang sudah beroperasi berkesinambungan di Pulau Karampuang, maka ini (PLTS Karampuang) dapat dijadikan percontohan bagi daerah-daerah lain. Selain mendukung proyek energi terbarukan, proyek ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut,” terangnya.
Menurut Kurniadi Widyanta, pihaknya akan tetap melakukan pendampingan teknis sampai 20 tahun ke depan.
Kurniadi memandang, inovasi PLTS Desa Karampuang ini dapat diterapkan pada program pemerintah yang saat ini sedang digalakkan yakni pembangunan infrastruktur pedesaan bagi desa-desa di seluruh Indonesia yang berstatus Desa Sejahtera dan Desa Mandiri.
Panel surya yang digunakan di PLTS Karampuang ini, juga bisa digunakan untuk program pembangunan panel surya untuk Puskesmas dan sarana umum yang kini sedang digalakkan pemerintah.
“Sky Energy dapat menjadi solusi penyedia tenaga listrik surya di Indonesia. Teknologi ini sangat cocok dibangun di banyak lokasi dan pulau-pulau tropis di seluruh Indonesia yang sepanjang tahun melimpah sinar matahari,” jelasnya.
Saat ini, dari lebih 17.000 pulau yang dimiliki Indonesia, dan dari 2.200 pulau yang sudah berpenghuni, baru sekitar 1.800 pulau yang sudah dialiri listrik. Sedangkan 400 pulau sisanya belum dialiri listrik karena jauh dari infrakstruktur utama, dan juga penduduknya sedikit.
Model pembangunan dan pengelolaan ala PLTS Karampuang inilah, yang dinilai cocok untuk dibangun di pulau-pulau kecil tersebut.
Dalam pengoperasiannya, PLTS Karampuang dikelola oleh PT Karampuang Multi Daya (KMD), sebuah badan usaha listrik desa yang dimiliki oleh masyarakat setempat melalui Koperasi Cahaya Karampuang, dan badan usaha.
PLTS Karampuang mempunyai kapasitas optimal 598 kWp (kilo Watt peak). Telah dimanfaatkan untuk melayani kebutuhan listrik 800 rumah tangga dari 11 dusun di Pulau Karampuang yang memiliki luas 6 kilometer persegi.
Menggunakan teknologi panel surya (solar cell) sebagai sumber energi, PLTS Karampuang tentu sangat arif lingkungan karena proses produksinya tidak menghasilkan imbas limbah dan sampah.
Ada 4 instalasi yang dibangun di Pulau Karampuang, yakni PLTS I dibangun di Dusun Karampuang I, PLTS 2 di Dusun Karaeng, PLTS 3 di Dusun Ujung Bulo, dan PLTS 4 di Dusun Karampuang II.
PLTS Karampuang merupakan bagian dari hibah proyek kemakmuran hijau Millenium Challenge Account (MCA) Indonesia. PLTS ini salah satu program yang tercakup dalam perjanjian Compact, sebuah perjanjian antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Amerika Serikat untuk mendukung pembangunan rendah karbon di pedesaan, pulau, dan daerah terpencil melalui proyek energi terbarukan (renewable energy).
Selain membangun PLTS Karampuang ini, PT Sky Energy Indonesia Tbk. (JSKY) tercatat juga telah membangun satu proyek percontohan pertama di Indonesia, PLTS Terapung Bifacial, di atas danau Fakultas Teknik, Universitas Indonesia (UI). PT Sky Energy Indonesia, Tbk (JSKY) adalah salah satu perusahaan andalan di dalam kelompok bisnis Trinitan Grup. (ATN)
,’;\;\’\’
Discussion about this post