ASIATODAY.ID, NEW YORK – Ditengah pandemi global wabah coronavirus (Covid-19), Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres menyerukan kembali gencatan senjata global.
Kini semua orang di seantero dunia harus bersatu dan fokus menghadapi wabah mematikan ini.
“Seruan gencatan senjata global terus disuarakan di seluruh dunia,” ujar Guterres dalam sebuah konferensi pers virtual.
Sepuluh hari lalu, Guterres menyerukan gencatan senjata di “seluruh penjuru dunia” untuk memperkuat aksi diplomatik, membantu menciptakan situasi aman untuk penyaluran bantuan, dan juga menghidupkan harapan di negara-negara yang rentan terkena covid-19.
“Pandemi ini telah memicu konsekuensi sosial, ekonomi, dan politik, termasuk terkait perdamaian dan keamanan internasional,” kata Guterres melansir Xinhua, Sabtu (4/4/2020).
“Sebaiknya hanya ada satu perjuangan di dunia kita hari ini, yakni perang melawan covid-19,” sambungnya.
Menurut Guterres, seruan gencatan senjata global telah didukung “banyak negara, yang jumlahnya mencapai 70.” Tidak hanya negara, sejumlah organisasi dan pihak lainnya juga mendukung seruan tersebut.
“Para pemuka agama juga telah menyuarakan dukungannya terhadap gencatan senjata global,” kata Guterres.
Di waktu bersamaan, Guterres menekankan bahwa ada perbedaan mendasar antara deklarasi dan aksi nyata. Ia ingin komunitas global tak hanya menyerukan gencatan senjata, tapi juga mengambil tindakan nyata dalam menjaga perdamaian demi memfokuskan usaha melawan covid-19.
Guterres menyadari bahwa implementasi gencatan senjata, terutama di zona-zona konflik yang perseteruannya telah berlangsung lama, bukan perkara mudah.
“Untuk membungkam senjata api, kita harus meningkatkan suara perdamaian,” sebut Guterres.
Sementara itu, berdasarkan data terbaru Universitas Johns Hopkins, jumlah kasus covid-19 di kancah global telah melewati 1,1 juta dengan lebih dari 58 ribu kematian dan 226.873 pasien sembuh. (ATN)
Discussion about this post