ASIATODAY.ID, JAKARTA – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyebutkan perubahan iklim saat ini menyebabkan siklus air juga mengalami perubahan yang signifikan dan berdampak pada kehidupan manusia.
“Setidaknya ada lima dampak signifikan yang dapat terajdi sebagai akibat dari perubahan iklim ini yakni pencemaran air, hilangnya keanekaragaman hayati, kekurangan air bersih dan sanitasi,
kekeringan dan banjir, serta konflik air,” kata Profesor Riset Pusat Penelitian Limnologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Ignasius Dwi Atmana Sutapa, dalam keterangan tertulis LIPI, Rabu (29/4/2020).
Akibat perubahan iklim ini, diperkirakan Indonesia akan terkena dampak dari kenaikan muka air laut. Naiknya permukaan air laut juga dapat menyebabkan beberapa pulau kecil akan tenggelam.
“Beberapa kota yang berada di pinggir laut seperti Jakarta, Semarang, dan Surabaya akan menderita banjir,” ujarnya.
Untuk itu, upaya menanggulangi dampak perubahan iklim di Indonesia, khususnya yang berkaitan dengan ketersediaan air bersih adalah Pemerintah terus menambah pembangunan waduk. Ini nantinya dapat digunakan untuk menampung kelebihan air di musim hujan.
Sehingga nantinya bisa dimanfaatkan pada musim kemarau yang saat ini terjadi dengan ekstrim.
“Selain untuk pemenuhan kebutuhan akan air bersih, waduk juga dapat menopang perekonomian masyarakat, di antaranya untuk pengairan,” terangnya.
Ia pun mewanti-wanti, apabila air tidak dikelola dengan baik maka suatu saat akan terjadi bencana, karena air adalah aset yang sangat penting.
“Jumlah air tetap, akan tetapi kebutuhan akan air semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Kualitas air yang semakin menurun dari waktu ke waktu disebabkan oleh aktivitas manusia,” imbuhnya. (AT Network)
Discussion about this post