ASIATODAY.ID, JAKARTA – Manajemen perusahaan pemurnian nikel, PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Steel (PT OSS) akhirnya angkat bicara menyusul gelombang penolakan terhadap rencana masuknya 500 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China, yang akan bekerja di dua perusahaan tersebut yang berlokasi di Kawasan Industri Terpadu, Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.
Menurut Human Resources Department Manager PT VDNI dan PT OSS, Ahmad Saekuzen, pihaknya sangat menghormati adanya protes terkait hal itu, namun ia menjelaskan bahwa pihaknya sangat bergantung pada 500 TKA itu untuk percepatan pembangunan smelter nikel yang sedang dibangun oleh perusahaan.
Ahmad mengungkapkan, para TKA tersebut nantinya akan bekerja sebagai teknisi dalam pembangunan smelter, sementara perusahaan mengalami keterbatasan pekerja yang ahli dalam bidang tersebut.
“Untuk teknisi di smelter, kami mengalami keterbatasan sumber daya manusia khususnya ‘man power’, karena itu kami membutuhkan orang-orang yang berpengalaman dalam hal itu, sehingga muncullah rencana mendatangkan 500 TKA dari China,” jelas Ahmad melalui keterangan tertulisnya Sabtu (9/5/2020).
Akhmad menegaskan, rencana kedatangan 500 TKA China tersebut semata untuk kepentingan percepatan pembangunan smelter.
“Jika dipandang hanya dari satu sisi, kedatangan 500 TKA itu memang seperti menambah jumlah TKA China bagi PT VDNI dan PT OSS. Tapi, sesungguhnya hal tersebut justru akan menambah lagi rekrutmen tenaga kerja lokal,” jelasnya.
Menurut Akhmad, setelah smelter rampung, perusahaan memastikan akan merekrut tenaga kerja lokal dalam jumlah besar.
“Jika smelter itu sudah jadi, kami pasti akan merekrut tenaga kerja lokal untuk mengoperasikan smelter itu. Sedangkan untuk TKA China itu, masa kerjanya dibatasi, tidak selamanya mereka akan bekerja di sini,” jelasnya.
“Seharusnya hal ini didukung dengan baik, walaupun kami tau ada pihak yang menolak, tentu kami hargai itu, tetapi itu seharusnya tidak dilakukan,” imbuhnya.
Ahmad menjelaskan, untuk tenaga kerja saat ini PT VDNI dan PT OSS tetap mengutamakan dari warga lokal, utamanya warga yang tersebar di 3 Kecamatan di lingkar perusahaan.
Bahkan saat ini, hampir seluruh warga di tiga kecamatan itu sudah terserap sebagai tenaga kerja di PT VDNI maupun PT OSS.
“Warga di tiga kecamatan seperti Morosi, Bondoala dan Kapoiala, hampir semuanya sudah terserap menjadi tenaga kerja di perusahaan kami, kecuali yang lanjut usia (lansia), ibu-ibu dan anak-anak, itu tetap bekerja di rumah,” jelasnya.
“Jika dipresentasikan, mungkin sudah mencapai 90 persen. Kedepannya, kami masih butuh banyak sekali tenaga kerja lokal, pasti kami merekrut warga lokal untuk menjadi karyawan di smelter kami,” imbuhnya.
Dia kembali memastikan bahwa jika proyek pembangunan Smelter tersebut telah selesai, pihaknya akan merekrut sebanyak banyaknya tenaga kerja lokal.
“Pada saat ini, untuk hitung-hitungan fiksinya memang belum, karena memang harus dihitung dari berbagai aspek tetapi itu akan menambah ribuan lowongan kerja baru. Saat ini saja, kami masih membutuhkan sekitar 4 ribu karyawan,” tandasnya.
Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah menginstruksikan penundaan kedatangan 500 tenaga kerja asing (TKA) China tersebut. Penundaan tersebut dilakukan sampai menunggu kondisi normal dan aman.
Kepala Biro Humas Kemnaker, R. Soes Hindharno mengatakan, Menaker telah memerintahkan Plt Dirjen Binapenta Aris Wahyudi untuk berkoordinasi dengan pemerintah Sulawesi Tenggara (Sultra) terkait polemik kedatangan TKA China ke Konawe.
“Kita putuskan untuk menunda rencana kedatangan 500 TKA sebagai upaya memutus rantai penyebaran pandemi Covid-19,” katanya melalui keterangan tertulis, Selasa (6/5/2020).
Penundaan tersebut kata Soes, mempertimbangkan usulan dan aspirasi dari Gubernur Sulawesi Tenggara dan Ketua DPRD Sulawesi Tenggara yang menyampaikan surat resmi kepada pemerintah pusat.
Soes menambahkan, Kemnaker telah meminta PT Virtue Dragon Nickel Industri dan PT Obsidian Stainless Steel untuk menunda kedatangan 500 TKA tersebut ke Konawe.
“Pemerintah berharap, pandemi Covid-19 ini segera berakhir sehingga situasi ekonomi dapat segera pulih dan kesempatan kerja semakin terbuka,” ujarnya. (AT Network)
Discussion about this post