ASIATODAY.ID, ANKARA – Turki memberlakukan lockdown selama 4 hari untuk liburan Idulfitri. Langkah ini diambil pemerintah untuk mengurangi penyebaran coronavirus (covid-19) yang kini menewaskan lebih dari 4.200 orang di negara itu.
Melansir Aljazeera, Minggu (24/5/2020), jam malam diberlakukan di 81 provinsi Turki pada tengah malam mulai dari Jumat kemarin, sehari sebelum akhir bulan puasa Ramadan.
Pasar, toko kelontong, pedagang sayur, dan tukang daging bisa terus beroperasi dari pukul 10.00 hingga 17.00 pada Sabtu kemarin. Namun hari ini, semua akan tutup hingga 26 Mei mendatang.
Namun, toko roti akan tetap buka selama kuncian empat hari tersebut.
Perayaan Idulfitri tahun ini di Turki sangat dibatasi. Masyarakat dilarang menghadiri pertemuan besar dan pesta bersama, atau mengunjungi keluarga dan teman-teman.
Para jemaah juga tidak bisa mengikuti salat di masjid, terlebih kegiatan ibadah berjamaah telah ditangguhkan sejak 16 Maret di sana. Namun, secara bertahap kegiatan ibadah ini bisa dibuka kembali pekan depan.
Presien Turki Recep Tayyip Erdogan mengisyaratkan pelonggaran pembatasan setelah Idulfitri.
“Akan ada sanksi keras bagi orang-orang yang tidak mematuhi peraturan jaga jarak fisik,” kata Erdogan.
Ini pertama kalinya penguncian ketat secara nasional di Turki sejak kasus virus corona (covid-19) pertama kali diumumkan pada 11 Maret lalu di negara itu. Namun, mereka menggunakan jam malam akhir pekan di beberapa provinsi.
Para kritikus mengatakan perintah pembatasan gerakan sebagian sebelumnya tidak terorganisir dengan baik dan tidak efektif. (ATN)
Discussion about this post