ASIATODAY.ID, JAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) bekerja sama dengan Ikatan Alumni Tim Olimpiade Komputer Indonesia (IA-TOKI) telah sukses menyelenggarakan Asia Pacific Informatics Olympiad (APIO) ke-13 Tahun 2020.
Sebagai tuan rumah, tim Indonesia meraih enam medali, yakni satu medali emas, dua medali perak, dan tiga medali perunggu.
Medali emas diraih oleh Rama Aryasuta Pangestu, siswa SMA Kanisius Jakarta dan akan tampil pada ajang International Olympiad in Informatics (IOI) tahun 2020, September mendatang.
Untuk lima medali lainnya, dua medali perak diraih oleh Nicholas Patrick, siswa SMA Cita Hati Christian School Surabaya, Jawa Timur, dan Pikatan Arya Bramajati, siswa SMA Semesta BBS Semarang, Jawa Tengah. Sedangkan tiga medali perunggu diraih oleh Muhammad Irham Luthfi siswa SMA Cahaya Madani Banten Boarding School Banten, Maximilliano Utomo Quok siswa SMA Xin Zhong School, dan Edbert Geraldy Cangdinata, siswa SMA Sutomo 1 Medan, Sumatera Utara.
Sebanyak 852 peserta dari 33 negara mendaftarkan dirinya untuk mengikuti APIO 2020. Dari 852 peserta tersebut, 717 peserta dari 33 negara mengikuti kontes APIO 2020.
Berdasarkan regulasi APIO, peserta yang mendapatkan peringkat enam teratas di negaranya dan seluruh peserta di negaranya yang mendapatkan nilai yang sama dengan nilai peringkat enam di negaranya, menjadi peserta resmi APIO 2020.
Pada akhirnya, terdapat 241 peserta resmi APIO 2020. Dari 241 peserta resmi, 18 diantaranya mendapatkan nilai penuh. Menggunakan penghitungan pada regulasi APIO, 23 peserta dengan nilai setidaknya 266 poin mendapatkan medali emas, 38 peserta dengan nilai setidaknya 200 poin mendapatkan medali perak, dan 59 peserta resmi dengan nilai setidaknya 96 poin mendapatkan medali perunggu.
Karena masih suasana pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19), APIO tahun 2020 pun dilaksanakan secara virtual pada 14 s.d. 21 Agustus 2020 dengan tema “Informatics for a Better Education and Life”. Para peserta dari seluruh negara mengerjakan soal secara daring dari tempatnya masing-masing.
“Belajar dalam masa ini (COVID-19), memang tidak mudah tetapi inilah saatnya kita berinovasi, saatnya melakukan berbagai eksperimen, mendengarkan hati nurani dan belajar dari COVID-19 agar kita semua menjadi individu yang lebih baik di masa depan,” kata Pelaksana tugas (plt) Kepala Pusat Prestasi Nasional, Asep Sukmayadi. (ATN)
Discussion about this post