ASIATODAY.ID, JAKARTA – Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi menyerukan pentingnya penguatan kerja sama antar negara di kawasan Samudra Hindia untuk hadapi tantangan global, khususnya di masa pandemi COVID-19. Hal ini disampaikan Menlu Retno pada 20th Council of Ministers (COM) Meeting Indian Ocean Rim Association (IORA) yang dilaksanakan secara virtual pada 17 Desember 2020.
”Negara-negara anggota IORA tidak punya pilihan lain selain beradaptasi agar tetap relevan dan sesuai tujuan awal pembentukan organisasi ini,” tegas Menlu Retno di dalam pernyataannya, dikutip Sabtu (19/12/2020).
Menlu Retno menekankan 3 hal penting untuk penguatan kerja sama negara anggota IORA dan negara Mitra.
Pertama, pentingnya peningkatan upaya-upaya penanganan COVID-19. IORA perlu terus suarakan akses berkeadilan terhadap vaksin secara merata bagi semua negara, khususnya negara berkembang dan least developed countries.
Kedua, IORA perlu bangun kembali sektor kelautan dan perikanan untuk pulihkan perekonomian pasca pandemi.
“Aktivitas perikanan dunia merosot hingga 10 persen sejak Maret 2020 karena pandemi. Permintaan pasar anjlok dan rantai pasokan boga bahari (seafood) terganggu. Dalam kondisi ini, nelayan skala kecil yang paling terdampak,” papar Menlu Retno.
Ketiga, Menlu Retno mendorong agar Samudra Hindia tetap menjadi kawasan yang stabil, aman dan damai.
“IORA harus menjadi net contributor dalam membentuk arsitektur regional Indo-Pasifik demi terciptanya kawasan yang stabil, damai, dan makmur. Hal ini bisa dicapai lewat sinergi seluruh mekanisme regional kawasan, di bidang maritim, SDGs, konektivitas, dan kerja sama ekonomi lainkannya,” tegas Retno.
Selain itu, Menlu juga menyampaikan apresiasi atas dukungan negara-negara IORA terkait pembentukan Core Group on Fisheries Management (CGFM) yang diinisiasi Indonesia. CGFM akan berikan ruang lebih bagi kerja sama pemulihan ekonomi pasca pandemi.
Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) IORA ke-20 menghasilkan Emirates Communique yang berisikan hasil kerja IORA selama tahun 2020 termasuk upaya penanganan pandemi COVID-19 serta berbagai inisiatif peningkatan efektivitas dan visibilitas IORA.
Disamping itu, pertemuan juga mengesahkan CGFM sebagai salah satu badan fungsional IORA. CGFM merupakan pengejawantahan hasil KTT IORA tahun 2017 yang memandatkan peningkatan kerja sama di bidang perikanan.
Pada pertemuan kali ini, para Menteri IORA mendukung penunjukkan Dr Gatot H. Gunawan, Direktur IORA yang ditugaskan Pemri pada Sekretariat IORA di Mauritius, untuk menjabat sebagai Acting Sekretaris Jenderal IORA mengawal pemilihan Sekjen IORA yang baru periode 2021-2024.
IORA adalah organisasi negara-negara di Samudra Hindia yang berfokus pada kerja sama kemaritiman. Didirikan pada tahun 1997, saat ini IORA beranggotakan 23 negara dan memiliki 9 negara mitra wicara. (ATN)
Discussion about this post