ASIATODAY.ID, BERLIN – Komisi Eropa berencana mengajukan proposal pada Maret untuk penerbitan ‘Digital Green Pass’ atau paspor vaksinasi Covid-19 digital di seluruh Uni Eropa (UE).
Nantinya, paspor ini memungkinkan orang Eropa untuk bepergian dengan lebih bebas selama puncak periode liburan musim panas.
Dikutip dari Reuters, Rabu (3/3/2021), Ketua Komisi Eropa, Ursula von der Leyen mengumumkan proposal legislatif yang disampaikan dalam pidatonya di depan anggota parlemen konservatif Jerman pada hari Senin (1/3), memberikan beberapa rincian lebih lanjut dalam tweet berikutnya.
“Digital green pass” akan memberikan bukti bahwa seseorang telah divaksinasi, hasil tes bagi mereka yang belum divaksinasi, dan informasi pemulihan bagi orang yang tertular Covid-19.
“Tujuannya adalah untuk secara bertahap memungkinkan mereka untuk pindah dengan aman di Uni Eropa atau luar negeri – untuk bekerja atau pariwisata,” katanyalewat satu cuitan.
Para pemimpin Uni Eropa pekan lalu sepakat untuk mengerjakan sertifikat vaksin. Negara-negara selatan Eropa seperti Spanyol dan Yunani mendorong untuk membuka pariwisata musim panas ini.
Namun, sejumlah negara menyatakan pertama-tama perlu ditetapkan bahwa orang yang divaksinasi tidak dapat menularkan virus ke orang lain. Beberapa negara, seperti Prancis dan Belgia, juga menyatakan keprihatinan bahwa pelonggaran perjalanan hanya untuk orang yang diinokulasi tidak adil.
Komisi menyatakan akan berupaya menghindari diskriminasi terhadap warga negara yang belum menerima vaksin. Negara-negara UE menyetujui pada bulan Januari tentang persyaratan data dasar dari sertifikat vaksinasi. (ATN)
Discussion about this post