ASIATODAY.ID, ANKARA – Turki tengah menyiapkan investasi besar di negeri Libya. Rencananya, Turki akan membangun pangkalan logistik di negeri itu.
“Pangkalan itu diharapkan bermanfaat bagi negara yang dilanda perang serta seluruh kawasan Afrika Utara dengan memainkan peran kunci dalam perdagangan di kawasan itu,” kata Murtaza Karanfil, ketua Dewan Bisnis Turki-Libya Dewan Hubungan Ekonomi Luar Negeri (DEİK) dikutip Harian Turki Sabah, Sabtu (29/5/2021).
“Libya adalah negara alternatif untuk rute ini bagi pasar Afrika. Ini hampir seperti gerbang yang akan langsung menghubungkan perdagangan ke pusat Afrika. Itulah mengapa Turki ingin berinvestasi lebih banyak di negara ini,” jelasnya.
Pada Desember 2019, pemerintah Libya yang diakui PBB secara resmi meminta bantuan militer Turki dalam menghadapi serangan militer oleh pasukan pemberontak Jenderal Khalifa Haftar yang bersaing mendapatkan kekuasaan.
Negara kaya minyak itu telah mengalami konflik bersenjata selama bertahun-tahun ketika pasukan Haftar yang didukung negara-negara Arab dan Barat, tentara bayaran dan pejuang asing, menyerang Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) yang diakui secara internasional.
“Serangan Haftar di Tripoli pada 4 April 2019 dan penutupan ladang minyak serta pelabuhan memainkan peran utama dalam membawa negara itu ke ambang kebangkrutan dan keruntuhan,” ujar para pengamat.
Baru-baru ini, otoritas eksekutif terpadu yang mencakup kabinet baru dan Dewan Presiden dipilih dengan harapan mengakhiri perpecahan dan perang. Pemilu legislatif dan presiden akan diadakan pada 24 Desember. (ATN)
Discussion about this post