ASIATODAY.ID, DUBAI – Produsen gula terbesar di Uni Emirat Arab (UEA) Al Khaleej Sugar Co berminat untuk berinvestasi USD2 miliar di Indonesia. Rencananya, investasi itu juga akan menyasar sektor energy hijau.
“Mereka berminat berinvestasi hingga USD2 miliar untuk menghasilkan 750 ribu ton gula per tahun. Saat ini, masih dalam penjajakan,” terang Plt Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika di Paviliun Indonesia, Dubai, UEA, dikutip Kamis (4/11/2021).
Menurut Putu, investasi tersebut sangat strategis baik bagi UEA maupun Indonesia. Pasalnya, Al Khaleej Sugar Co tidak hanya memproduksi gula, tapi juga biomassa dan etanol.
“30 persen proses produksi gula akan menghasilkan biomassa dan biomassa akan dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga biomassa (PLTBm), sementara, 4 persen industri gula menghasilkan etanol dengan level alkohol industri atau industrial grade alcohol. Etanol memiliki banyak manfaat yang dapat diolah jadi monosodium glutamat (MSG) atau penyedap rasa, campuran bahan bakar, dan pakan ternak,” jelas Putu.
Manfaat itu sejalan dengan upaya Indonesia mencampurkan etanol dengan bahan bakar sehingga lebih ramah lingkungan. Indonesia sendiri telah menerapkan e10 atau memuat kandungan etanol sebesar 10 persen.
“Nanti kita masuk ke e20. Sekarang memang permasalahan yang kita hadapi terkait suplai etanol,” jelas Putu.
Lebih jauh Putu menjelaskan, Indonesia sejatinya memiliki sejumlah pabrik gula, namun sayangnya produksi etanolnya belum memenuhi kebutuhan bahan bakar.
“Dengan produksi Al Khaleej Sugar Co, nanti mungkin akan bisa menyuplai bahan bakar di dalam negeri,” jelas Putu.
Untuk merealisasikan investasi tersebut kata Putu, Pemerintah akan mengundang Al Khaleej Sugar Co ke Indonesia untuk meninjau lokasi yang mereka minati di daerah Manado, Sulawesi Utara.
Selain itu, Indonesia akan membahas penyesuaian cukai untuk etanol sebagai bahan bakar. Pengecualian cukai itu guna memuluskan penggunaan etanol sebagai bahan bakar di Indonesia.
“Sejauh ini Al Khaleej Sugar Co belum berencana menggandeng perusahaan lokal di Indonesia karena masih tahap penjajakan. Setelah penjajakan rampung, pabrik-pabrik lndonesia terbuka untuk bekerja sama dengan Al Khaleej Sugar Co,” imbuhnya. (ATN)
Discussion about this post