ASIATODAY.ID, JAKARTA – Indonesia menghadapai ancaman nyata yang ditimbulkan oleh perubahan iklim global.
Salah satu peristiwa yang menjadi sorotan yakni bencana banjir pesisir atau banjir rob yang terjadi di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Demikian diungkapkan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia, Basuki Hadimuljono saat berbicara di Forum Global Platform On Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022, sebagaimana dikutip dari siaran tertulisnya, Jumat (27/5/2022).
“Contoh paling nyata, kami di Indonesia baru saja terkena dampak perubahan iklim di Kota Semarang, Jawa Tengah yakni banjir rob,” kata Basuki
Menurut Basuki, dalam menghadapi ancaman ini dibutuhkan mitigasi pengurangan risiko bencana.
Basuki menjelaskan parapet yang dibangun berdasarkan data terakhir banjir rob setinggi sekitar 1,8 meter di atas muka laut pasang naiknya.
Sehingga, kata dia Kementerian PUPR membuat parapet dua meter namun karena fenomena perubahan iklim air pasang tinggi melebihi jadi 2,1 meter.
Dia mengharapkan semua pihak dapat memberikan hasil untuk langkah mitigasi pengurangan risiko bencana.
“Sekretariat The High-level Experts and Leaders Panel on Water and Disasters (HELP) telah mempersiapkan topik-topik penting yang berkaitan dengan air dan bencana, pemerintahan, ilmu pengetahuan dan teknologi. Saya sangat percaya, lewat diskusi akan menghasilkan solusi untuk mengatasi bencana terkait air dan upaya mengurangi dampaknya,” ungkap Basuki.
Basuki menambahkan, Indonesia juga akan mengadakan sesi pertemuan khusus HELP dengan mengundang semua untuk hadir kembali ke Bali, Indonesia dalam World Water Forum 2024.
Ketua HELP Han Seung-soo yang juga mantan Perdana Menteri Korea Selatan dalam sambutannya secara virtual mengatakan, ilmu pengetahuan dan teknologi berperan sangat penting dalam penanganaan pengelolaan air, khususnya terkait pengurangan risiko bencana.
“Salah satunya adalah berfokus dalam melakukan observasi, modeling, dan integrasi data sebagai langkah akselerasi kebijakan Open Science. Diperlukan juga kerja sama antar disiplin ilmu dan berbagai sektor di level yang berbeda,” jelas Han Seung-soo. (ATN)
Discussion about this post