ASIATODAY.ID, JAKARTA – Indonesia kini berada pada jalur yang tepat untuk menjadi 5 besar negara kekuatan ekonomi dunia.
Selain didukung oleh kelompok masyarakat menengah atas (middle class) yang terus tumbuh, Indonesia juga memiliki empat modal besar untuk menopang pengembangan ekonomi nasional.
Menteri Badan Usaha Miliki Negara (BUMN) Republik Indonesia, Erick Thohir mengungkapkan hal itu saat berbicara dalam acara Investor Daily Summit 2022 di Jakarta Convention Center, Selasa (11/10/2022).
Menurut Erick, di saat dunia sedang bergelut untuk membendung ancaman resesi ekonomi akibat pandemi Covid-19 dan konflik geopolitik Rusia-Ukraina, tidak dengan Indonesia.
“Saya optimis Indonesia tidak resesi. Kalau kita lihat dari data-data ke belakang, ekonomi kita akan terus tumbuh sampai 2045 hingga 5 persen, dan akan memposisikan kita menjadi negara ekonomi terbesar di dunia,” kata Erick.
Erick pun membeberkan empat modal utama Indonesia untuk menjadi kekuatan ekonomi terbesar dunia.
Pertama, Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah dan itu bisa lebih digenjot dengan cara hilirisasi dan industrialisasi.
“Sudah terlalu lama bangsa kita yang mempunyai sumber daya alam ini, beratus-ratus tahun hanya dieksploitasi untuk kebutuhan ekspor bahan baku. Padahal turunan dari bahan baku itu adalah sesuatu pertumbuhan ekonomi dan lapangan pekerjaan,” ungkapnya.
Kedua, Indonesia memiliki ketahanan pangan. Saat ini kata dia, Indonesia sedang mengemban misi untuk menjadi lumbung pangan dunia.
“Kemarin Singapura kekurangan ayam, Indonesia yang menyelamatkan ketika Malaysia tidak mau memberikan reserve dari kebutuhan ayam,” urainya.
Ketiga, Indonesia punya potensi di sektor ekonomi kreatif luar biasa besar. Terlebih saat ini mayoritas penduduknya, yakni 54 persen dari populasi berada di bawah usia 40 tahun.
“Kalau kita tarik di bawah usia 18 tahun lebih besar lagi, industri kreatif adalah satu potensi pertumbuhan ke depan, mulai dari makanan, olahraga, musik, film, fashion, pariwisata. Kita mempunyai potensi yang luar biasa dalam menggarap industri ini,” imbuhnya.
Terakhir, ekonomi digital. Menurut Erick, potensi di bidang ekonomi digital bisa membuat ekonomi Indonesia ke depan tumbuh konsisten di angka 5 persen setiap tahun.
“Ekonomi digital kita potensinya kurang lebih Rp4.500 triliun. Ini adalah yang terbesar di Asia tenggara, dimana 40 persen digital ekonomi Asia Tenggara adalah di Indonesia. Digital ekonomi adalah sebuah pertumbuhan yang sangat potensial yang tidak boleh kita nomorduakan,” tandasnya. (ATN)
Discussion about this post