ASIATODAY.ID, TANGERANG – Selama lima hari pameran dagang Trade Expo Indonesia 2019, hasil rekapitulasi transaksi Perdagangan delegasi buyer Mesir mencapai USD269,94 juta atau setara dengan Rp3,78 Trilyun. Capaian itu menempatkan Buyer Mesir dengan raihan Transaksi Barang terbesar pertama.
Transaksi buyer Mesir pada TEI 2019 ini mengalami kenaikan lebih dari tiga kali lipat apabila dibandingkan dengan perolehan transaksi TEI 2018 yang mencapai 80 juta US dolar.
Duta Besar LBBP RI untuk Mesir, Helmy Fauzy, menyampaikan dengan potensi pasar Mesir yang menjanjikan dengan populasi 100 juta jiwa bisa menjadi pertimbangan agar para eksportir Indonesia mengambil kesempatan emas ini guna melakukan penetrasi pasar ke Mesir.
“Mesir sebagai pasar tujuan ekspor Indonesia ke negara non tradisional, dapat dijadikan sebagai hub jalur perdagangan dunia di wilayah Timur Tengah dan Afrika, dimana hal ini perlu dimanfaatkan sebaik mungkin oleh para pelaku usaha, produsen dan eksportir Indonesia untuk berekspansi secara berkesinambungan,” terang Dubes Helmy dalam keterangan tertulis, Selasa (22/10/2019).
Lebih lanjut Dubes Helmy menerangkan, perolehan transaksi terbesar pertama pada kesempatan TEI tahun ini menunjukan bukti bahwa Mesir sangat berpotensi sebagai target pasar untuk wilayah Timur Tengah dan Afrika, yang masih perlu dikembangkan lagi.
“Masih banyak ragam produk Indonesia selain yang sudah menjadi andalan seperti kopi dan sawit, yang masih memiliki peluang besar untuk diterima di pasar Mesir,” imbuhnya.
Selain itu, Dubes Helmy mengungkapkan, dalam kegiatan TEI 2019 kali ini perwakilan RI di Mesir memanfaatkan even ini untuk membangun sinergitas kegiatan TTI (trade, tourism and investment) guna mendorong pencapaian yang komprehensif dari diplomasi ekonomi Indonesia di luar negeri.
“KBRI Cairo juga tengah mengadakan Famtrip untuk jurnalis Mesir dengan tujuan Jakarta (termasuk untuk meliput TEI 2019), Lombok, dan Bali yang nantinya dapat mendongkrak arus wisatawan Mesir ke Indonesia” ungkap Dubes Helmy yang hobi menyelam.
Berdasarkan data statistik, spending wisatawan Mesir di Indonesia paling tinggi dibandingkan negara-negara Afrika lainnya yaitu sekitar USD 1.900.
Jumlah wisatawan Mesir yang berkunjung ke Indonesia hingga bulan Agustus 2019 sekitar 13.755 orang. Terdapat peningkatan sekitar 20% dibandingkan bulan Agustus 2018.
Adapun terkait Investasi, dalam rangkaian TEI ke 34 ini juga, Delegasi Mesir dipimpin Penasehat Menteri Transportasi telah mengunjungi industri strategis Indonesia yaitu: PT PAL Indonesia, PT INKA, PT LEN Industri, PT KAI, dan PT DI. Selain itu, mereka juga mengunjungi PT Indospring di Gresik yg memproduksi pegas kereta api dan kunjungan ke MRT Jakarta.
Selanjutnya Delegasi Mesir dimaksud akan menjajaki peluang kerja sama di bidang perkeretaapian dan sinyal dgn PT INKA dan PT LEN Industri dengan potensi nilai yang masih dinegosiasikan.
Atase Perdagangan KBRI Cairo, Irman Adi Purwanto Moefthi menerangkan capaian perolehan yang dicapai KBRI Cairo adalah buah dari komitmen bersama dalam aktualisasi sinergitas dalam bingkai TTI.
“Aktualisasi sinergitas, koordinasi, kolaborasi antar unsur pemerintah dan pelaku usaha dalam peningkatan ekspor nasional perlu terus kita tingkatkan” ujar Irman.
Sebagai informasi, produk produk Indonesia yang paling banyak meraih transaksi penjualan pada kesempatan TEI ke-34 kali ini antara lain kopi, rempah-rempah, kertas, sawit, buah buahan tropis, roda kendaraan, karet, ATK, kelengkapan komputer, produk perikanan dan hasil laut, kerajinan tangan dan furnitur.
Pada hari pertama pelaksanaan TEI 2019, KBRI Cairo telah mencetak rekor penjualan kopi senilai 50 juta US dolar. Adapun MoU MoU lainnya tercatat 16 kesepakatan bisnis baik yang dilakukan secara formil dihadapan Kemendag maupun yang dilakukan secara terpisah. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post