ASIATODAY.ID, JAKARTA – Hasil survei lembaga Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) menyebutkan, 20 juta warga Indonesia atau 11 persen dari total penduduk diprediksi tetap akan mudik saat libur Lebaran 2020. Mayoritas calon pemudik berasal dari DKI Jakarta yang mencapai 31 persen.
Warga Jawa Barat dan Jawa Tengah yang akan mudik masing-masing 10 persen, serta warga Jawa Timur 12 persen. Sedangkan warga Banten yang akan kembali ke kampung halamannya sekitar 10 persen, Sulawesi Selatan 6 persen, dan lainnya 11 persen.
“Mereka yang ingin mudik ini termasuk dari kalangan yang berpendidikan tinggi dan berpenghasilan tinggi,” terang Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) Sirojuddin Abbas melalui keterangan tertulisnya, di Jakarta, Jumat (17/4/2020).
Dengan data ini, Sirojuddin meminta pemerintah lebih tegas dalam menerapkan kebijakan mudik saat bulan Ramadan 2020 karena dikhawatirkan penyebaran virus corona (covid-19) tak bisa dibendung bila persoalan mudik gagal dikelola.
“Masih tingginya minat para perantau untuk mudik, dibutuhkan edukasi dan penataan yang lebih tegas terhadap kegiatan mudik terutama dari Jakarta,” imbuhnya.
SMRC juga menyurvei ihwal kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Mayoritas warga atau sekitar 87,6 persen setuju dengan PSBB.
PSBB membatasi berbagai kegiatan untuk mencegah penularan covid-19. Adapun sekitar 39 persen warga yang setuju pelanggar PSBB dikenakan denda atau penjara. Sementara itu, 31,2 persen menyatakan tidak setuju dan 29,8 persen tidak menjawab.
Survei ini dilakukan pada 9-12 April 2020 dan melibatkan 1.200 responden. Wawancara dilakukan melalui telepon yang dipilih secara acak dengan margin of error 2,9 persen. (ATN)
Discussion about this post