ASIATODAY.ID, ANKARA – Perhimpunan Pelajar Indonesi (PPI) Turki dan KBRI Ankara meresmikan “Rumah Indonesia” (Endonezya Evi), sebuah wadah untuk mempromosikan bahasa dan budaya Indonesia di Turki. Peresmian itu bertepatan dengan momentum Hari Sumpah Pemuda ke-92.
Kesempatan tersebut sekaligus digunakan untuk merefleksikan kembali komitmen pemuda Indonesia atas kesatuan Tanah Air, Bangsa, dan Bahasa yaitu Indonesia.
“Bahasa adalah instrumen untuk connecting the world. Jika banyak orang Turki yang menguasai bahasa Indonesia, maka Indonesia akan lebih mudah terhubung dengan Turki. Begitu pula sebaliknya,” kata Duta Besar Indonesia untuk Turki, Lalu Muhammad Iqbal, dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (4/11/2020).
Dubes Iqbal menyatakan bahwa bahasa bukan hanya budaya, tetapi juga ekonomi. Oleh karena itu, Rumah Indonesia harus memiliki peta jalan agar bisa berkelanjutan dan mengenalkan potensi ekonomi Indonesia kepada Turki dan sebaliknya.
Dubes Iqbal juga menyampaikan bahwa dalam waktu dekat KBRI Ankara berencana membuka Pusat Studi Bahasa Indonesia di Ankara bekerja sama dengan salah satu universitas sebagai langkah konkret mempromosikan Indonesia di Turki.
”Indonesia sejak dulu sudah menjadi lingua franca. Saat ini, bersama dengan mitra-mitra kami, tujuan Badan Bahasa Kemdikbud adalah mempromosikan bahasa Indonesia ke berbagai penjuru dunia. Rumah Indonesia menjadi platform baik yang diinisiasi diaspora pelajar Indonesia,” ujar Plt. Kapus Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra Kemdikbud, Dora Amalia yang hadir pada saat peresmian Rumah Indonesia.
Endonezya Evi merupakan platform kebudayaan untuk mempromosikan bahasa dan budaya Indonesia kepada masyarakat Turki.
Endonezya Evi diharapkan akan berkelanjutan dan berkembang serta bermitra luas untuk mengenalkan budaya Indonesia di Turki.
Di tengah pandemi COVID-19 Endonvezya Evi tetap aktif mempromosikan Indonesia melalui berbagai platform digital seperti instagram dan youtube. (AT Network)
Discussion about this post