ASIATODAY.ID, WASHINGTON – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo mengungkapkan “akan adanya transisi mulus menuju periode kedua pemerintahan Donald Trump.” Pompeo mengungkapkan hal itu saat negara-negara mitra AS meramai-ramai mengucapkan selamat kepada presiden terpilih Joe Biden.
Pernyataan Pompeo disampaikan kepada awak media di Kementerian Luar Negeri pada Selasa, 10 November. Ia sempat sedikit tersenyum saat mengucapkan “pemerintahan kedua Trump” — meninggalkan impresi bahwa ia mungkin saja bercanda.
Pompeo sama sekali tidak menyinggung mengenai fakta bahwa Biden telah diproyeksikan media-media besar AS sebagai pemenang.
Saat ini Biden memimpin dengan selisih 4,7 juta suara populer (popular vote), dan unggul di empat negara bagian krusial. Perolehan electoral college atau suara elektoral Biden juga sudah melampaui 270 — jumlah minimal untuk menang dalam pemilu AS.
Pompeo hanya berfokus pada sejumlah gugatan hukum yang sedang diupayakan Trump. Sejauh ini, belum ada satu pun dari gugatan tersebut yang menelurkan hasil.
“Kami siap,” ucap Pompeo. “Dunia sedang melihat apa yang terjadi di sini. Kami akan menghitung seluruh suara. Saat seluruh proses selesai, akan ada kandidat yang terpilih. Ada proses. Konstitusi sudah memaparkannya dengan jelas,’ kata Pompeo.
Kemenlu AS hingga saat ini belum berkomunikasi dengan tim Biden. Kemenlu AS dan Gedung Putih justru menginstruksikan agensi-agensi pemerintahan untuk memproses proposal anggaran mereka untuk 2021, seolah Trump sudah terpilih kembali sebagai presiden.
“Menlu Pompeo seharusnya tidak bermain dengan serangan tak berdasar dan berbahaya mengenai legitimasi dari pemilu pekan kemarin,” kata Eliot Engel, ketua komite urusan luar negeri di Dewan Perwakilan Rakyat AS.
“Kemenlu seharusnya mempersiapkan transisi presiden terpilih Biden,” sambungnya.
Masih dalam keterangan di Kemenlu AS, Pompeo mengaku telah menerima “telepon dari seluruh dunia,” namun tidak menyebutkan dari siapa saja. Sementara pemimpin dari negara-negara mitra utama AS, termasuk Kanada, Inggris, Prancis, Irlandia, dan Jerman, semuanya sudah mengucapkan selamat kepada Biden via telepon pada Senin dan Selasa kemarin. (ATN)
Discussion about this post