ASIATODAY.ID, SINGAPURA – Singapore Airlines (SIA) pada Kamis (4/2/2021) membukukan kerugian bersih S$142 juta atau USD106,5 juta (Rp 1,49 triliun) pada kuartal ketiga atau periode Oktober-Desember 2020.
Kerugian Singapore Airline disebabkan jumlah penumpang yang anjlok hingga 97,6 persen selama pandemi Covid-19. Jumlah kerugian itu tercatat, meskipun bisnis kargo bertahan lebih baik.
Menurut SIA, jumlah kerugian itu sangat kontras dibandingkan dengan laba bersih tahun sebelumnya yakni S$ 315 juta (Rp 3,3 triliun). Pendapatan SIA merosot menjadi S$ 1,07 miliar (Rp 11,2 triliun) dari S$ 4,47 miliar (Rp 46,8 triliun).
“Sejalan dengan pembukaan kembali secara progresif Singapura, grup tersebut mengharapkan untuk melihat perluasan terukur dari jaringan penumpang selama beberapa bulan mendatang,” kata maskapai itu, dikutip dari Reuters, Jumat (5/2/2021).
SIA mengoperasikan sekitar 19 persen dari kapasitas penumpang pra-pandemi pada bulan Desember. Maskapai berharap kapasitas penumpang mencapai sekitar 25 persen dari tingkat normal pada akhir April karena menambahkan penerbangan ke jadwalnya meskipun penyebaran varian yang lebih dapat ditularkan dari virus corona.
“Kami akan terus memantau status pembatasan perjalanan dan menyesuaikan kapasitas kami untuk memenuhi permintaan lalu lintas,” bunyi pernyataan SIA.
Staf maskapai penerbangan telah mulai divaksinasi Covid-19 sebagai bagian dari tujuan pemerintah untuk menjadikannya maskapai penerbangan pertama yang memiliki karyawan yang divaksinasi penuh.
Tahun 2020, SIA memangkas 4.300 pekerja, atau sekitar 20% stafnya, karena jatuhnya permintaan perjalanan terkait pandemi. (ATN)
Discussion about this post