ASIATODAY.ID, JAKARTA – Sebanyak 350 ribu ton beras impor siap masuk ke Indonesia.
Perum Bulog telah mengumumkan kedatangan beras impor sebanyak 80 ribu ke Indonesia.
Sekretaris Perusahaan Perum Bulog, Awaludin Iqbal mengatakan sebanyak 80 ribu beras impor telah tiba di Indonesia, sementara sebanyak 270 ribu ton kini masih dalam perjalanan.
“Sehingga stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sangat cukup untuk kebutuhan penyaluran dalam rangka stabilisasi harga beras” kata Awaludin dalam keterangannya dikutip Jumat, (5/5/2023).
Dikatakan, saat ini jumlah stok beras yang tersimpan di gudang-gudang Bulog seluruh Indonesia mencapai kurang lebih 350 ribu ton.
Selain dari impor, jumlah tersebut meliputi panen dalam negeri yang sudah terserap sebanyak 325 ribu ton.
Menurutnya, jumlah pasokan CBP akan terus meningkat. Pasalnya, Bulog masih akan menyerap hasil panen petani dan ditambah penugasan beras impor yang sudah mulai diterima di gudang Bulog.
Adapun tahun ini Bulog mendapatkan penugasan impor beras sebanyak 2 juta ton hingga Desember 2023.
Awaludin menilai kebijakan pemerintah untuk mengimpor beras melalui Bulog hanya demi memperkuat stok CBP. Tujuannya, untuk memastikan stabilisasi harga beras.
Dengan adanya impor beras dan pasokan CBP terpenuhi kata dia, berapapun permintaan pasar bisa dipenuhi sehingga harga beras di pasaran akan terkendali.
Lebih lanjut, Awaludin berujar kini Bulog telah siap melakasanakan penugasan yang diberikan oleh pemerintah dengan maksimal. Di antaranya adalah pemberian bantuan sosial (bansos) beras dan operasi pasar atau program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
“Dengan kekuatan sarana infrastruktur yang dimiliki oleh Bulog serta pengalaman menyalurkan berbagai bantuan sosial, menurut dia, Bulog siap menjalankan penugasan yang diberikan,” ucap Awaludin.
Setelah berhasil mendapat tambahan stok dari hasil impor ini, Perum Bulog pun memastikan harga beras akan tetap stabil.
Awaludin mengatakan Bulog akan berupaya agar pasokan beras selalu tersedia di masyarakat pasca libur lebaran ini.
“Kami akan menggunakan seluruh instrumen yang ada untuk menjamin ketersedian dan stabiliasi harga pangan tersebut,” tutur Iqbal. (ATN)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post