ASIATODAY.ID, JAKARTA – Para ilmuwan di seluruh dunia terus berpacu dalam menciptakan vaksin coronavirus (Covid-19).
Sejauh ini, setidaknya ada 4 perusahaan farmasi terkemuka di dunia yang menunjukkan progres dalam menciptakan vaksin, bahkan telah mendekati tahap akhir dari uji klinis. Keempat perusahaan itu berasal dari 3 benua yakni benua Amerika, Eropa dan Asia.
Keempat perusahaan itu diantaranya ; AstraZeneca (Inggris), Sinovac Biotech (China), Sinopharm (China) dan Moderna (Amerika Serikat).
ASTRAZENECA, merupakan salah satu perusahaan pembuat vaksin corona yang bekerja sama dengan Oxford University. Vaksin buatan perusahaan ini dijanjikan akan tersedia dalam waktu dekat.
Melansir deccanherald, pejabat eksekutif tertinggi AstraZeneca Pascal Soriot mengatakan harganya sekitar 2,5 euro atau USD2,8 per vaksin. Direncanakan, vaksin itu akan diproduksi pada akhir tahun atau lebih cepat dari perkiraan semula. Perusahaan sudah bekerja keras dengan regulator dan sudah melakukan uji coba klinis untuk mempercepat waktu.
SINOVAC BIOTECH, berdiri pada 1993 dengan nama Sinovac sebelum berubah menjadi Sinovac Biotech pada 2001. Selama dua dekade terakhir, perusahaan itu disebut telah mengembangkan dan mengomersialisasi enam vaksin yang digunakan manusia, hewan (satu vaksin), serta mengembangkan jalur penelitian dan pengembangan.
Perusahaan ini juga telah memperluas platform yang terintegrasi dengan fasilitas penelitian canggih, bersertifikat Good Manufacturing Practices (GMP), dan tim penjualan dengan jangkauan di seluruh China. Kini Sinovac juga menghasilkan vaksin untuk Covid-19 yang diuji klinis di Indonesia, Brasil, dan Bangladesh.
Di Indonesia, Sinovac bekerja sama dengan Bio Farma untuk menguji klinis tahap III vaksin Covid-19. Vaksin ini sudah tiba pada 19 Juli lalu dengan jumlah 2.400. Kedatangan vaksin Covid-19 dari Sinovac akan digunakan untuk kebutuhan fase uji klinis tahap tiga pada Agustus 2020.
SINOPHARM atau China National Pharmaceutical Group berusaha meningkatkan kapasitas produksi karena telah menargetkan produksi 200 juta dosis vaksin Covid-19 per tahun.
Komisi Administrasi dan Supervisi Badan Usaha Milik Negara China (ASAC) mengatakan target tersebut diperuntukkan agar masyarakat mudah mengakses vaksin.
Dua vaksin eksperimental telah memasuki tahap kedua uji klinis. Salah satunya telah disuntikkan kepada 2.000 orang relawan. Vaksin tersebut merupakan buatan Wuhan Institute of Biological Products di Wuhan, Provinsi Hubei dan Beijing Institute of Biological Products.
ASAC mengatakan uji klinis tahap ketiga masih menunggu persetuhuan publik sehingga paling cepat baru bisa selesai pada akhir tahun ini atau awal tahun depan untuk peluncuran vaksin.
MODERNA, perusahaan bioteknologi Amerika Serikat (AS) ini mengumumkan uji klinis vaksin Covid-19 berhasil menumbuhkan antibodi pada 45 orang. Pada akhir Juli, Moderna akan melakukan uji tahap akhir.
New England Journal of Medicine melaporkan bahwa vaksin ini diperkirakan akan dimulai uji coba Fase 3 pada 27 Juli mendatang. Fase ini merupakan tahap uji coba terakhir sebelum regulator mempertimbangkan apakah akan menyediakan vaksin. Namun, vaksin ini diprediksi akan mulai tersedia pada 2021. (ATN)
Discussion about this post