ASIATODAY.ID, BANDUNG – Provinsi Jawa Barat menawarkan tujuh proyek strategis ke investor Singapura dengan triliun rupiah.
Kehadiran investor Singapura diharapkan mampu mempercepat pemulihan ekonomi di daerah itu.
Ketujuh proyek tersebut di antaranya Aerocity Kertajati (BIJB) senilai USD78 juta, financial center USD39 juta, dan investasi pengembangan Ciater Raya senilai Rp 65 triliun. Investasi lainnya yaitu Kawasan Walini Raya, Jatigede Regional Water System, Subang industrial Park, dan lainnya.
“Kami optimistis tawaran investasi tersebut akan dilirik investor mancanegara, khususnya Singapura, walaupun dunia saat ini sedang dihadapkan pada perlambatan ekonomi,” kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar Noneng Komara Nengsih dalam keterangan tertulis, Rabu (30/9/2020).
Dikatakan, penanaman modal asing (PMA) pada semester 1/2020 di Jabar mengalami penurunan sampai 30 persen. Kendati demikian, pihaknya optimistis investasi asing akan kembali meningkat seiring meredanya pandemi Covid-19.
Menurut Noneng, pada semester 1, Jabar masih menjadi provinsi tujuan investasi asing. Bahkan, realisasi investasi di Jabar tertinggi dibandingkan provinsi lainnya di Indonesia. Hal ini menunjukkan kepercayaan investor tetap tinggi di masa pandemi.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Herawanto mengatakan, investasi di Jabar selain prospeknya menarik juga realisasinya terus naik. Peningkatan tersebut didukung populasi penduduk, potensi investasi yang terbuka lebar dan juga dekat dengan Jakarta, sebagai ibukota negara.
“Saat ini, minat investor Singapura ke Indonesia masih cukup tinggi. Namun, pandemi membuat akses investasi sedikit terhambat. Tidak sedikit dari investor yang menahan berinvestasi karena tidak bisa melihat secara langsung tempat dan proyek yang bakal dikerjakan,” imbuhnya. (ATN)
Discussion about this post