ASIATODAY.ID, JAKARTA – Perjuangan Joe Biden melengserkan Donald Trump untuk merebut kursi presiden Amerika Serikat (AS) memunculkan berbagai fakta menarik.
Yang terbaru, nama bos Facebook Mark Zuckerberg menjadi sorotan publik luas khususnya di jagad maya. Ada apa?
Berbagai macam komentar warganet di Twitter menyebutkan bahwa bos Facebook itu berpengaruh besar dalam terpilihnya Joe Biden sebagai presiden AS ke-46.
Mark Zuckerberg sebelumnya telah membantah terkait isu lobi dari Donald Trump tentang iklan politik di Facebook. Hal ini mencuat ketika CEO Facebook tersebut bertemu dan makan malam pribadi untuk pertama kalinya dengan Donald Trump.
Dilansir dari Washington Post, Facebook tengah menghadapi kritik atas sikapnya terkait iklan politik di Facebook yang tidak memeriksa fakta politisi dalam iklan politik tersebut atau untuk menghapus informasi palsu dari mereka.
Sebelumnya, Mark Zuckerberg telah memastikan bahwa Facebook akan mengambil tindakan pencegahan menjelang pilpres AS 2020. Facebook akan melakukan langkah-langkah seperti membantu warga untuk menyalurkan hak suaranya, menyediakan informasi akurat tentang pilpres, melarang iklan politik seminggu sebelum pilpres hingga memblokir iklan yang bertujuan untuk mendelegitimasi hasil pilpres AS 2020.
Mark Zuckerberg dan istrinya, Priscilla Chan juga sebelumnya menyumbang USD100 juta dolar untuk mendukung infrastruktur pemilihan Amerika Serikat yang akan berlangsung November 2020.
“Kami mendapat tanggapan yang jauh lebih besar dari yang kami harapkan dari para pejabat pemilu yang membutuhkan dana untuk infrastruktur pemungutan suara. Jadi, hari ini kami memberikan tambahan 100 juta dolar AS ke Center for Tech and Civic Life untuk memastikan setiap yurisdiksi yang membutuhkan dana untuk membantu orang yang memilih dengan aman bisa mendapatkannya,” kata Zuckerberg, dilansir Reuters, Rabu (14/10/2020).
“Sejauh ini, lebih dari 2.100 yurisdiksi pemilihan lokal telah mengajukan permohonan ke CTCL untuk mendapatkan dukungan,” ujarnya.
CTCL adalah lembaga nonprofit yang berbasis di Chicago yang, menurut situs webnya, “bekerja untuk mendorong demokrasi yang lebih terinformasi, serta membantu memodernisasi pemilu AS.”
Terlepas dari semua itu, publik sudah terlanjur menilai bahwa Mark Zuckerberg berperan besar dalam kemenangan Joe Biden.
Kemenangan Presiden dan wakil presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Kamala Harris menjadi kemenangan bersejarah bagi negeri Paman Sam.
Rakyat AS telah menegaskan pilihan dan memberi suara sebanyak 74 juta suara untuk Biden dan Kamala Harris.
“Kami menang dengan suara terbanyak yang pernah diberikan untuk tiket presiden dalam sejarah bangsa. 74 juta,” tegas Biden saat memberikan pidato kemenangan, di Wilmington, Delaware, Minggu (8/11/2020).
Dengan kemenangan itu, Biden mengirim pesan kepada mereka yang memilih Donald Trump dengan menyerukan persatuan dan rekonsiliasi. Mantan wakil presiden AS era Barrack Obama itu mengatakan sudah waktunya kedua belah pihak untuk saling mendengarkan lagi.
“Sudah waktunya untuk menyingkirkan retorika kasar, menurunkan suhu, bertemu lagi, saling mendengarkan lagi, dan untuk membuat kemajuan, kita harus berhenti memperlakukan lawan kita sebagai musuh kita. Mereka bukan musuh kita. Mereka orang Amerika,” kata Biden.
“Saya berjanji untuk menjadi presiden yang berupaya untuk tidak memecah belah, tetapi mempersatukan, yang tidak melihat negara bagian merah dan negara bagian biru, tetapi hanya melihat Amerika Serikat,” tambah Biden.
Biden kemudian mengutip Alkitab yang mengatakan segala sesuatu ada masanya, ada waktu untuk membangun, ada waktu untuk menuai, dan waktu untuk menabur dan waktu untuk menyembuhkan.
“Ini adalah waktu untuk menyembuhkan Amerika,” tegas Biden.
Biden dan Harris berhasil mengungguli perolehan suara atas pasangan petahana dari Partai Republik, Donald J. Trump dan Mike Pence di Pennslyvania.
Berdasarkan hasil CNN Projection, Joe Biden akan menjadi presiden terpilih ke-46 Amerika Serikat, setelah kemenangan di negara bagian tempat ia dilahirkan menempatkannya atas 270 suara elektoral yang dibutuhkan untuk menang.
Dengan 20 suara elektoral Pennsylvania, Biden sekarang memiliki total 273 suara elektoral dengan Donald Trump meraih 213 suara. (ATN)
Discussion about this post