ASIATODAY.ID, WASHINGTON – Pemerintah Amerika Serikat (AS) menggelontorkan paket senilai USD19 miliar atau Rp290 triliun, untuk membantu petani AS yang terdampak pandemi coronavirus (Covid-19).
Paket ini termasuk USD16 miliar atau Rp244 triliun dalam bentuk pembayaran langsung kepada produsen dan pembelian massal daging, susu, sayuran, dan produk lainnya.
Departemen Pertanian AS bermitra dengan distributor regional dan lokal untuk membeli barang pertanian senilai USD3 miliar atau Rp45,9 triliun, yang akan didistribusikan ke bank makanan, gereja, dan kelompok bantuan, menyusul jutaan orang Amerika menganggur setelah sebagian besar perekomian ditutup.
“Pertanian Amerika telah sangat terpukul, dan Presiden Trump berdiri bersama para petani kita dan semua orang Amerika, untuk memastikan bahwa kita semua bisa melalui keadaan darurat nasional ini,” kata Menteri Pertanian Sonny Perdue di Gedung Putih pada Sabtu (18/4/2020).
Departemen Pertanian AS akan melakukan pembelian bulanan masing-masing berjumlah sekitar USD100 juta atau Rp1,5 triliun produk segar, produk susu dan produk daging.
Pemerintah akan bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan seperti Sysco Corp untuk membantu pengadaan, mengemas, dan mendistribusikan kotak makanan.
Sebelumnya, para petani dan peternak AS berjuang mengatasi sepinya permintaan pasar karena gangguan yang disebabkan oleh pandemi. Sejumlah orang bahkan terpaksa membuang makanan, dan meminta bantuan pemerintah.
“Harus membuang susu atau membajak sayuran yang siap dipasarkan tidak hanya menyusahkan secara finansial tetapi juga memilukan bagi mereka yang memproduksinya,” ungkap Perdue.
Pembayaran langsung akan dicairkan sesegera mungkin, mengingat produsen komoditas pertanian mengalami kerugian yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Pembayaran langsung USD16 miliar kepada petani dan peternak akan mencakup USD9,6 miliar untuk industri peternakan di mana USD5,1 miliar untuk ternak, US$2,9 miliar untuk susu, dan USD1,6 miliar untuk babi.
Selain itu, USD3,9 miliar lainnya akan dibayarkan kepada produsen tanaman pangan, yang meliputi USD2,1 miliar untuk petani tanaman khusus, dan USD500 juta untuk tanaman lainnya. Pembayaran dibatasi USD250.000 per petani individu atau entitas. (AT Network)
Discussion about this post