ASIATODAY.ID, JAKARTA – Ekspor mebel dan kerajinan Indonesia ke wilayah Amerika Latin dan Karibia baru mencapai USD38,4 juta atau 0,39 persen dari total impor dari wilayah tersebut pada tahun 2019 (USD 9,73 miliar). Hal ini membuktikan adanya peluang untuk terus meningkatkan ekspor produk mebel dan kerajinan Indonesia ke wilayah tersebut.
Untuk mendukung para pengusaha, Kemlu menyelenggarakan seminar daring “Road to INA-LAC Business Forum 2020″ (13/10/2020).
Diakui bahwa kawasan Amerika Latin dan Karibia belum terlalu dilirik oleh pelaku usaha Indonesia karena jaraknya yang jauh, padahal sangat potensial dilihat dari populasi penduduk, PDB per kapita, dan nilai perdagangan dengan dunia.
Ekspor Indonesia dengan kawasan tersebut masih berada di bawah Vietnam, Malaysia, dan Singapura. Sementara kebutuhan impor di kawasan tersebut masih jauh melebihi ekspor Indonesia.
Pada tahun 2019, total ekspor produk mebel dan kerajinan Indonesia ke wilayah tersebut mencapai USD 38 juta, dengan 3 pasar tujuan ekspor terbesar yaitu Meksiko, Jamaika, dan Chile. Berdasarkan kajian Latin America Office Furniture, tren kenaikan industri mebel di Amerika Latin akan terus tumbuh hingga 2024.
Seminar daring ini bertujuan untuk mengundang partisipasi para pelaku usaha Indonesia pada INALAC Business Forum 2020 yang akan diselenggarakan pada 9-11 November 2020. INALAC Business Forum pertama kali diselenggarakan oleh Kemlu pada tahun 2019 dengan tujuan untuk meningkatkan interaksi bisnis dan mengoptimalkan pasar Amlatkar bagi ekspor Indonesia.
Partisipasi pengusaha Indonesia pada INA-LAC Business Forum 2020 diharapkan akan dapat meningkatkan ekspor Indonesia dalam sektor mebel dan kerajinan, serta ekspor produk Indonesia pada umumnya ke 33 (tiga puluh tiga) negara di kawasan Amerika Latin dan Karibia. (ATN)
Discussion about this post