ASIATODAY.ID, WASHINGTON – Pemerintah Amerika Serikat menyita 4 kapal tanker minyak Iran yang hendak dikirim ke Venezuela. Penyitaan ini disebut-sebut sebagai yang terbesar dilakukan AS terhadap tanker Iran.
Melansir BBC, Sabtu (15/8/2020), Departemen Hukum AS mengatakan sekitar 1,1 juta barel minyak dari empat tanker Iran telah disita “lewat bantuan sejumlah mitra asing.”
“Kami telah berhasil mengeksekusi penyitaan minyak bernilai jutaan dolar milik Korps Garda Revolusioner Iran (IRGC),” ujar pernyataan Departemen Hukum AS pada Jumat 14 Agustus.
IRGS adalah cabang dari pasukan bersenjata Iran yang dinyatakan AS sebagai organisasi teroris asing.
“Barang sitaan ini kini berada di pihak AS,” sambung pernyataan Departemen Hukum AS tanpa menyebutkan detail lokasi maupun tanggal penyitaan.
AS mengenai Angkatan Laut Iran sempat berusaha mengambil kembali minyak yang disita, namun berakhir gagal. Saat ini belum diketahui pasti ada di mana empat kapal Iran tersebut, yang masing-masing bernama Bella, Bering, Pandi dan Luna.
Washington menyebut minyak yang hendak dikirim ke Venezuela itu merupakan bentuk pelanggaran terhadap sanksi ekonomi AS. Duta Besar Iran untuk Venezuela Hojat Soltani mengklaim keempat kapal maupun pemiliknya bukan berasal dari Iran.
“Penyitaan ini adalah perang psikologi yang dilakukan mesin propaganda AS,” tulis Soltani di Twitter.
Ketegangan antara Iran dan AS meningkat sejak Washington secara sepihak menarik diri dari perjanjian nuklir 2015 sekitar dua tahun lalu. (ATN)
Discussion about this post