ASIATODAY.ID, JAKARTA – PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) akan menggenjot produksi nikel tahun ini untuk mendukung pengembangan industri baterai dan kendaraan listrik.
Hal itu sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo terkait hilirisasi nikel untuk mendukung pengembangan industri baterai dan kendaraan listrik di Indonesia.
“Dalam inisiasi pengembangan ini, MIND ID dan ANTM terkonsolidasi di dalam PT Industri Baterai Indonesia dengan fokus pengembangan di sektor hulu yang mencakup kegiatan penambangan bijih nikel dan ekstraksi biji nikel yang merupakan bahan baku bagi rantai industri yang lebih hilir,” jelas manajemen ANTM dalam laporan tahunan, dikutip Selasa (10/5/2022).
Emiten bersandi ANTM ini juga berkomitmen untuk menjaga biaya produksi tetap rendah dengan mempertahankan praktik kerja yang terbaik. Perseroan fokus dalam pengelolaan biaya energi yang menjadi salah satu komponen biaya yang signifikan dalam struktur biaya operasi pabrik feronikel.
Dengan kestabilan operasi pabrik yang terjaga dengan baik serta penggunaan kombinasi sumber energi yang optimal, ANTM berupaya untuk menjaga tingkat biaya tunai produksi feronikel tetap rendah di tengah tren kenaikan harga komoditas bahan bakar minyak dunia dan batu bara pada 2022.
Terkait dengan inisasi proyek pengembangan berbasis nikel, ANTM juga bertekad untuk menyelesaikan fase konstruksi Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Haltim (P3FH) dan penyediaan tambahan tenaga listrik untuk mendukung fase commissioning terintegrasi dan pengoperasian pabrik.
Terkait upaya penyediaan tenaga listrik untuk mendukung operasional Pabrik Feronikel Halmahera Timur (Haltim), pada Februari 2022, ANTM dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) telah menandatangani kerjasama terkait pengadaan pasokan listrik Smelter Feronikel Haltim di Maluku Utara.
Sebagai bagian dari tindak lanjut kerjasama tersebut, pada Maret 2022, ANTM dan PLN juga telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik terkait pasokan listrik Smelter Feronikel Haltim untuk periode 30 tahun.
“Melalui sinergi ini, direncanakan pasokan tenaga listrik akan dilaksanakan secara bertahap oleh PLN dalam periode 12 bulan ke depan,” ungkap manajemen ANTM.
Pada 2022, Antam menargetkan volume produksi dan penjualan produk feronikel pada 2022 sebesar 24.734 ton nikel dalam feronikel (TNi). Target produksi dan penjualan feronikel yang ditetapkan turut memperhitungkan tingkat utilisasi operasi pabrik feronikel ANTM di Pomalaa yang tinggi serta mengedepankan kestabilan dan keamanan operasi pabrik.
Sedangkan, untuk komoditas bijih nikel, pada 2022 ANTM menargetkan total produksi bijih nikel mencapai 12,10 juta wmt, tumbuh 10 persen dari capaian produksi bijih nikel pada 2021.
Penjualan bijih nikel pada tahun ini ditargetkan mencapai 10,05 juta wmt atau tumbuh 32 persen dari capaian penjualan bijih nikel tahun 2021. (ATN)
Discussion about this post