ASIATODAY.ID, JAKARTA – PT Aneka Tambang Tbk (Antam) Indonesia menggandeng perusahaan China, CNGR Co, Ltd, produsen prekursor dan bahan daur ulang energi baru global untuk menggarap proyek kawasan industri bersama berbasis nikel.
Kedua pihak telah menandatangani perjanjian pendahuluan (heads of agreement). Kolaborasi ini akan mengadopsi teknologi terbaru pembangunan lini produksi nikel berkapasitas total 80.000 ton sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik.
“Sesuai kesepakatan, kedua belah pihak akan menggunakan keunggulan teknologi dan sumber daya untuk meningkatkan cost competitiveness, mengembangkan kawasan industri dengan menggunakan OESBF (oxygen-enriched side-blown furnace) untuk memproses bijih nikel laterit,” kata Chairman dan President CNGR Co, Ltd, Deng Weiming di sela penandatanganan kerja sama seperti dikutip dalam keterangan tertulisnya Senin (8/8/2022).

Lini produksi pertambangan dan peleburan direncanakan mencapai total kapasitas tahunan 80.000 ton nikel yang akan menghasilkan bahan baku baterai untuk energi baru atau kendaraan listrik. Proyek ini akan menerapkan energi hijau untuk mengurangi emisi karbon.
CNGR adalah perusahaan produsen ternary precursor terbesar yang telah memasuki 500 rantai pasokan kelas atas dunia. CNGR memiliki keunggulan R&D, manufaktur, dan konstruksi rekayasa. Sementara Antam merupakan pridusen terintegrasi sumber daya.
“Kerja sama kedua belah pihak akan menciptakan pembangunan yang saling menguntungkan di masa depan,” kata dia.
Dia mengatakan kerja sama ini akan memberikan referensi praktis baru untuk pengembangan sumber daya nikel hijau dan berkelanjutan, pembangunan ekonomi dan sosial regional, dan mendorong pertukaran ekonomi dan sosial antara Tiongkok dan Indonesia.
Direktur Utama Aneka Tambang (Antam), Nico Kanter mengatakan Antam saat ini fokus mengembangkan bisnis EV Battery Ecosystem dalam rangka implementasi proyek hilirisasi nikel.
“Kami mengapresiasi CNGR untuk bekerja sama dalam pengembangan fasilitas produksi hilir nikel. Kami memahami bahwa CNGR merupakan mitra strategis yang potensial bagi Antam karena memiliki teknologi canggih dalam pengolahan nikel dan memiliki kinerja bisnis perusahaan baik,” jelasnya.
Selain itu, kata dia, kedua belah pihak sepakat akan menjadikan kerja sama ini sebagai peluang memberikan solusi kompetitif dan sistematis untuk pengembangan industri energi baru global dan memberikan kontribusi berkelanjutan pada pembangunan hijau dan rendah karbon global. (ATN)
Discussion about this post