ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pemerintah Indonesia terpaksa harus menjadwal ulang ibadah umrah setelah Pemerintah Arab Saudi menutup total seluruh penerbangan dan pintu masuk ke negeri itu.
Langkah Arab Saudi ini sebagai antisipasi penyebaran wabah Covid-19 yang kini sedang meningkat di Eropa.
“Kami menghormati kebijakan pemerintah Arab Saudi tersebut. Untuk jemaah yang akan berangakat umrah terpaksa harus direschedul atau jadwal ulang,” kata Direktur Pembinaan Haji dan Umrah Khusus Kementerian Agama (Kemenag), Arfi Hatim saat dihubungi Senin (21/12/2020).
Menyrut Arfi, saat ini terdapat 44 jemaah umrah yang juga terpaksa tertunda keberangkatannya pada Senin dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang Banten.
“Sejak Senin pagi sudah disampaikan oleh pihak penerbangan untuk tidak ke bandara,” ungkap Arfi.
Bagi jemaah umrah yang perjalanannya tertunda, Kemenag meminta kelapangan hati dan bersabar.
“Mohon besabar sambil menunggu kebijakan terbaru dari Arab Saudi,” imbuhnya.
Sementara itu, Zaky Zakaria, Ketua Bidang Umrah Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah RI (Amphuri) mengatakan, setidaknya ada 70 jemaah yang akan berangkat dari Bandara Soetta ke Arab Saudi. Mereka sejak Minggu (20/12) telah masuk hotel melakukan karantina dan swab test.
Akibat penundaan tersebut, jemaah yang akan berangkat terpaksa batal.
“Mereka termasuk jemaah umrah dari Amphuri serta dari jemaah umrah travel yang saya pimpin sudah kembali ke rumah masing- masing, ” kata Zaky yang juga pimpinan Khazzanah Tours.
Sebelumnya, otoritas Arab Saudi, pada Minggu (20/12), menghentikan penerbangan internasional dan menutup perbatasan darat dan laut selama setidaknya satu pekan setelah munculnya varian baru virus Covid-19 yang menyebar dengan cepat di Inggris.
“Arab Saudi untuk sementara menghentikan seluruh penerbangan internasional, kecuali untuk kasus khusus, selama sepekan, yang bisa diperpanjang selama satu pekan lagi,” ungkap kantor berita Saudi Press Agency (SPA).
“Pintu masuk ke kerajaan melalui darat dan laut juga dibekukan selama sepekan yang bisa diperpannjang selama sepekan,” ungkap SPA mengutip sumber dari kementerian dalam negeri Arab Saudi.(ATN)
Discussion about this post