ASIATODAY.ID, RIYADH – Pemerintah Arab Saudi menetapkan sejumlah protokol bagi jamaah umrah menyusul rencana Arab Saudi membuka kembali ibadah umrah tahun ini.
Pembukaan kembali umrah akan berlangsung dalam tiga tahap. Masing-masing tahap dengan kapasitas jemaah tertentu sesuai dengan standar yang dilakukan saat pelaksanaan ibadah haji yang dihelat Agustus lalu.
Kegiatan umrah mulai dibuka kembali pada 17 Safar atau 4 Oktober mendatang.
Menurut Menteri Haji dan Umrah, Mohammed Saleh Benten, setiap prosedur pendaftaran dilakukan secara digital. Calon jemaah bisa mengunduh aplikasi yang telah dibuat Kementerian yakni Eatmarna.
Aplikasi itu dibuat untuk menegakkan standar kesehatan di tengah pandemi Covid-19, sehingga memudahkan bagi setiap jamaah.
Calon jemaah diwajibakan terdaftar di aplikasi Tawakkalna milik Kementerian Kesehatan. Aplikasi ini akan memeriksa status kesehatan pengguna dan kelayakan untuk melakukan ritual umrah.
Saleh mengatakan, tahap pertama pembukaan umrah akan memungkinkan 6.000 jemaah setiap harinya. Mereka nanti akan dibagi dalam 12 kelompok setiap 24 jam.
Selama menjalankan ibadah, para jemaah wajib menjaga jarak, dan hal yang sama juga diterapkan kepada jemaah haji. Saleh menjelaskan ada patokan usia yang boleh melangsungkan ibadah.
“Kami juga menetapkan kelompok usia 18-65 tahun. Bagi yang tidak mampu berjalan akan disediakan kursi roda agar bisa melakukan tawaf dan sa’i, namun gerakan tawaf mereka akan konstan,” jelas Saleh dilansir dari Arab News, Selasa (29/9/2020).
Saleh menerangkan, para jemaah akan memiliki jangka waktu tertentu untuk melakukan ritual, namun tidak dijelaskan secara rinci.
Bagi Jamaah haji yang datang dari luar Makkah, wajib memesan hotel dan tempat tinggal di sana. Mereka akan diminta untuk bertemu di sebuah titik kumpul 15 menit sebelum jadwal keberangkatan ke Masjidil Haram.
Nantinya, ada pemandu dan tenaga kesehatan yang akan memberi panduan kepada jemaah untuk melakukan ritual umrah.
Anak-anak diperbolehkan menemani orang tua mereka asalkan ditambahkan ke aplikasi Tawakkalna di bawah tanggungan pengguna.
Mobil tidak akan diizinkan parkir di di sekitar Masjidil Haram, namun tetap boleh bagi yang tinggal di negeri itu.
Jamaah yang datang dari luar negeri akan diberi izin masuk ke wilayah Saudi. Kementerian Kesehatan yang akan menentukan warga negara mana saja yang memperoleh izin. (ATN)
Discussion about this post