ASIATODAY.ID, BEIJING – Presiden China, Xi Jinping mengungkapkan, hubungan China dan Thailand terjalin erat seperti satu keluarga.
Xi Jinping mengungkapkan hal itu saat bertemu dengan Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha, Sabtu lalu, di Bangkok, Thailand.
Memperingati 10 tahun Kemitraan Strategis dan Komprehensif China-Thailand, Xi menilai, hubungan persahabatan kedua negara terus berkembang, serta kerja sama strategis dan komprehensif kedua negara semakin erat, serta hubungan bilateral pun memasuki babak perkembangan baru.
Berada di titik awal bersejarah yang baru, China ingin menambahkan makna baru dalam hubungan persahabatan tersebut, membuka babak baru dalam hubungan bilateral, serta menghadirkan manfaat yang semakin banyak bagi rakyat, seperti disampaikan Xi.
Masyarakat China-Thailand yang lebih stabil, sejahtera, dan berkelanjutan dengan masa depan bersama, menjadi arah baru dalam hubungan tersebut, menurut Xi. Kedua negara juga tengah bersiap merayakan 50 tahun hubungan diplomatik China-Thailand pada 2025.
Lebih stabil
Upaya meningkatkan sikap saling percaya dan dukungan politik ikut membangun masyarakat China-Thailand yang lebih stabil, serta memiliki masa depan bersama.
Mengenai isu-isu penting yang terkait dengan prinsip kedaulatan negara, unifikasi dan integritas teritorial, kedua negara mempertegas komitmen untuk meningkatkan sikap saling percaya, saling memahami dan membantu, seperti tercantum dalam pernyataan bersama yang dirilis Sabtu lalu.
Pihak China menghormati kemerdekaan, kedaulatan, dan integritas teritorial Thailand. Sementara, pihak Thailand pun berpegang pada Kebijakan Satu China, serta mengakui status Taiwan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari China, dan posisi Republik Rakyat China sebagai satu-satunya pemerintah yang sah dan mewakili seluruh China. Thailand juga mendukung penerapan prinsip China, “Satu Negara, Dua Sistem”.
Memiliki kepentingan bersama yang luas dalam banyak aspek perdamaian dan stabilitas regional dan dunia, China dan Thailand akan menjajaki kerja sama dalam kerangka Global Security Initiative, serta menjaga komunikasi dan koordinasi dalam mengatasi berbagai tantangan keamanan tradisional dan nontradisional, seperti terorisme, perubahan iklim, dan keamanan siber, seperti terungkap dalam pernyataan bersama tersebut.
Lebih sejahtera
Ketika bertemu dengan Prayut, Xi berkata, kedua pihak ingin menjalin sinergi yang lebih kuat antara strategi pembangunan kedua negara, serta meningkatkan kerja sama Belt and Road yang bermutu tinggi untuk membuat pencapaian baru.
Kedua negara juga harus mempererat kerja sama dalam bidang-bidang tradisional, seperti investasi, perdagangan, pariwisata, infrastruktur dan kawasan industri.
Di saat bersamaan, kedua negara mengembangkan bidang pertumbuhan baru, serta menggerakkan kemajuan dalam bidang kerja sama baru, seperti ekonomi digital, kendaraan energi baru, serta inovasi teknologi, menurut Xi.
“Kita harus mempercepat kerja sama kereta tripartit antara China-Thailand-Laos, memajukan Prospek Koridor Pembangunan Konektivitas China-Thailand-Laos, serta memperkokoh konektivitas infrastruktur fisik sebagai fokus utama,” kata Xi.
Dia turut menambahkan, kedua negara harus meningkatkan konektivitas kelembagaan dalam bidang logistik dan kepabeanan, serta meningkatkan ekspor komoditas pertanian Thailand yang bermutu tinggi, serta produk turunan ke China.
China siap bekerja sama dengan Thailand dan pihak-pihak lain dalam Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) demi tahap implementasi yang bermutu tinggi. Dengan demikian, perjanjian kawasan perdagangan bebas terbesar di dunia ini mendatangkan berbagai manfaat, seperti disampaikan Xi.
Lebih berkelanjutan
Memperkaya aspek pertukaran antarwarga dan budaya di tengah masyarakat China-Thailand yang memiliki masa depan bersama, menjadi unsur yang membuat hubungan bilateral ini lebih berkelanjutan.
“Kita harus memperkuat kerja sama dalam bidang pendidikan, kesehatan, pengentasan kemiskinan, dan sektor lain yang berpengaruh pada mata pencaharian masyarakat, berbagi pengalaman tentang program pengentasan kemiskinan dan pembangunan lewat beragam cara, memperluas dan menggencarkan kerja sama dalam pengentasan kemiskinan di kedua negara, serta melakukan hal-hal yang lebih nyata dalam kesejahteraan rakyat dan komunitas,” jelas Xi.
Menurut Xi, kedua negara juga harus mempererat pertukaran pemuda, semakin mendekatkan rakyat di kedua negara, dan hubungan persahabatan.
Menyadari pentingnya perluasan kerja sama di bidang-bidang yang mendukung pembangunan, seperti ekonomi digital, energi bersih, dan rantai pasok, kedua pihak sepakat untuk meningkatkan investasi di industri teknologi canggih, seperti ekonomi hijau dan kecerdasan buatan guna merealisasikan pembangunan bermutu tinggi.
Thailand ingin menyambut wisatawan asal China setelah kebijakan pembatasan perjalanan diperlonggar di China, serta mengapresiasi langkah China yang mengizinkan kembalinya mahasiswa asal Thailand secara bertahap ke China untuk melanjutkan studi, seperti terungkap dalam pernyataan tersebut.
Kedua pihak akan bekerja sama merevitalisasi pariwisata bermutu tinggi dan menggencarkan kerja sama dalam bidang pendidikan, kebudayaan, media dan informasi, serta kota kembar (sister city) sesuai dengan prinsip kesetaraan, saling menguntungkan, dan keberlanjutan, menurut pernyataan tersebut. (CGTN)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post