• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
  • id
    • ar
    • zh-CN
    • en
    • fr
    • de
    • id
    • ko
    • no
    • ru
Friday, June 9, 2023
AsiaToday.id
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
  • ENERGI HIJAU
  • TRAVEL
  • EVENT
  • SAINS & LINGKUNGAN
  • KORPORASI
  • FORUM
No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
  • ENERGI HIJAU
  • TRAVEL
  • EVENT
  • SAINS & LINGKUNGAN
  • KORPORASI
  • FORUM
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

AS Dukung Filipina Protes China Soal Larangan Penangkapan Ikan

by Redaksi Asiatoday
June 5, 2022
in News
1 min read
0
AS Dukung Filipina Protes China Soal Larangan Penangkapan Ikan

Aktivitas nelayan Filipina. Dok

ASIATODAY.ID, WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) mendukung Filipina yang memprotes China terkait larangan penangkapan ikan musiman sepihak di Laut China Selatan.

Departemen Luar Negeri AS menunjuk pada putusan 2016 pengadilan di Den Haag.

Keputusan itu menolak klaim Beijing serta Konvensi PBB tentang Hukum Laut, yang diratifikasi oleh China meskipun tidak oleh AS.

RelatedPosts

Inggris Tawarkan Dukungan Percepatan Hilirisasi Industri dan EV di Indonesia

Krisis Energi, Bangladesh Gelap Gulita

Kasus Suap, KPK Periksa Dirut PT Kereta Cepat Indonesia-China

“Moratorium penangkapan ikan sepihak China di Laut China Selatan tidak konsisten dengan putusan Pengadilan Arbitrase 2016 dan hukum internasional,” tulis juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price merujuk nama Republik Rakyat China, seperti dilaporkan CNA, Jumat (3/6/2022).

“Kami menyerukan China untuk mematuhi kewajibannya berdasarkan hukum internasional,” ujarnya menambahkan.

Pada Selasa (31/5/2022) Filipina memanggil seorang diplomat China atas pengumuman larangan penangkapan ikan sepihak serta dugaan pelecehan terhadap kapal penelitian kelautan oleh kapal penjaga pantai China.

Setiap tahun China mendeklarasikan larangan penangkapan ikan di musim panas. Ini menunjuk pada kebutuhan untuk mengembangkan kehidupan laut yang berkelanjutan karena penangkapan ikan yang berlebihan di pusat populasi utama.

Tetapi tindakannya telah terjebak dalam sengketa kedaulatan. Beijing bersikeras memiliki yurisdiksi atas sebagian besar Laut China Selatan yang memicu sumber gesekan lama dengan Filipina, Vietnam dan negara-negara Asia Tenggara lainnya. (ATN)

Tags: Indo PasifikLaut China Selatan
Previous Post

Jet Tempur China Cegat Pesawat Pengintai Australia di Laut China Selatan

Next Post

Depot Kontainer Bahan Kimia di Bangladesh Meledak, 28 Tewas

Next Post
Depot Kontainer Bahan Kimia di Bangladesh Meledak, 28 Tewas

Depot Kontainer Bahan Kimia di Bangladesh Meledak, 28 Tewas

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Hengkang dari Thailand, Isuzu Alihkan Pabrik Truk ke Indonesia
  • Inggris Tawarkan Dukungan Percepatan Hilirisasi Industri dan EV di Indonesia
  • Indonesia Dipercaya Gelar Pertemuan Pakar Antariksa Kawasan Asia Pasifik
  • Tinggalkan Eropa, Messi Gabung Inter Miami
  • Krisis Energi, Bangladesh Gelap Gulita
  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

© 2022 Asiatoday.id - Asiatoday Network.

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
  • ENERGI HIJAU
  • TRAVEL
  • EVENT
  • SAINS & LINGKUNGAN
  • KORPORASI
  • FORUM

© 2022 Asiatoday.id - Asiatoday Network.