ASIATODAY.ID, JAKARTA – Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia menyatakan 9 warga Indonesia Anak Buah Kapal (ABK) Taiwan masih hilang di perairan Samudera Pasifik.
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI, Judha Nugraha, mengatakan Amerika Serikat (AS) termasuk US Coast Guard, telah membantu pencarian.
Menurut Judha, per 11 Januari, AS telah melakukan 27 penerbangan SAR untuk mencari sembilan WNI ABK dan sang kapten yang merupakan warga Taiwan.
“Total jam terbang pencarian ABK dimaksud mencapai sekitar 260 jam. Area pencarian telah menjangkau seluas 39.943 square nautical miles,” kata Judha dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (15/1/2021).
Judha mengungkapkan, US Coast Guard mengerahkan beberapa pesawat Hercules C-130, sementara Angkatan Laut AS mengirim pesawat Poseidon-8 untuk melakukan pencarian.
“AS juga mengerahkan 3 unit AMVER Vessel/Rescue serta 4 kapal ikan milik Taipei,” ujar Judha.
Kapal penangkap ikan tuna Taiwan, Yong Yu Sing Nomor 18 dinyatakan hilang pada 1 Januari lalu, setelah hilang kontak pada 30 Desember 2020.
Meski kapal tersebut sudah ditemukan, namun kapten kapal bermarga Li dan 9 ABK asal Indonesia hingga kini belum ditemukan.
Proses pencarian 10 orang tersebut mengalami kendala akibat cuaca buruk.
“Jika cuaca memungkinkan pencarian akan dilakukan dengan jumlah kapal lebih besar. Namun jika cuaca memburuk, SAR akan dihentikan sementara, menunggu situasi cuaca yang lebih kondusif,” ujar Judha.
Judha memaparkan KBRI Washington D.C dan KJRI Los Angeles terus berkoordinasi dengan otoritas AS, termasuk dengan US Coast Guard dan Kantor Gubernur Hawaii. (ATN)
Discussion about this post