• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
AsiaToday.id
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

AS Terlibat Pencarian 9 ABK Indonesia di Kapal Taiwan yang Hilang di Pasifik

Redaksi Asiatoday by Redaksi Asiatoday
January 15, 2021
in News
1 min read
0
AS Terlibat Pencarian 9 ABK Indonesia di Kapal Taiwan yang Hilang di Pasifik

AS Kerahkan US Coast Guard cari 9 ABK Indonesia di Kapal Taiwan yang Hilang di Pasifik. Ist

2.5k
SHARES
2.5k
VIEWS
57 / 100
Powered by Rank Math SEO

ASIATODAY.ID, JAKARTA – Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia menyatakan 9 warga Indonesia Anak Buah Kapal (ABK) Taiwan masih hilang di perairan Samudera Pasifik.

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI, Judha Nugraha, mengatakan Amerika Serikat (AS) termasuk US Coast Guard, telah membantu pencarian.

Menurut Judha, per 11 Januari, AS telah melakukan 27 penerbangan SAR untuk mencari sembilan WNI ABK dan sang kapten yang merupakan warga Taiwan.

RelatedPosts

AS Bertekad Hentikan Dominasi Ekonomi China Secara Global

Musisi Thailand, Indonesia dan Jepang Kolaborasi Suarakan Perlawanan Atas Stereotip Asia

AS Blacklist Sejumlah Kementerian Myanmar

AS Akui China Mampu Gabungkan Kekuatan Ekonomi, Diplomatik, Militer dan Teknologi

Epidemiolog UI: Indonesia Gagal Tangani Pandemi Covid-19

“Total jam terbang pencarian ABK dimaksud mencapai sekitar 260 jam. Area pencarian telah menjangkau seluas 39.943 square nautical miles,” kata Judha dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (15/1/2021).

Judha mengungkapkan, US Coast Guard mengerahkan beberapa pesawat Hercules C-130, sementara Angkatan Laut AS mengirim pesawat Poseidon-8 untuk melakukan pencarian.

“AS juga mengerahkan 3 unit AMVER Vessel/Rescue serta 4 kapal ikan milik Taipei,” ujar Judha.

Kapal penangkap ikan tuna Taiwan, Yong Yu Sing Nomor 18 dinyatakan hilang pada 1 Januari lalu, setelah hilang kontak pada 30 Desember 2020.

Meski kapal tersebut sudah ditemukan, namun kapten kapal bermarga Li dan 9 ABK asal Indonesia hingga kini belum ditemukan.

Proses pencarian 10 orang tersebut mengalami kendala akibat cuaca buruk.

“Jika cuaca memungkinkan pencarian akan dilakukan dengan jumlah kapal lebih besar. Namun jika cuaca memburuk, SAR akan dihentikan sementara, menunggu situasi cuaca yang lebih kondusif,” ujar Judha.

Judha memaparkan KBRI Washington D.C dan KJRI Los Angeles terus berkoordinasi dengan otoritas AS, termasuk dengan US Coast Guard dan Kantor Gubernur Hawaii. (ATN)

Tags: ABK IndonesiaTaiwan
Previous Post

Sulut Kapalkan 74 Ton Santan Beku ke China dan Thailand

Next Post

Bakamla Indonesia Buru Kapal Survei China yang Menyusup di Selat Sunda

Related Posts

Taiwan Mulai Buka Pintu Masuk dan Transit Warga Asing
News

Taiwan Mulai Buka Pintu Masuk dan Transit Warga Asing

March 3, 2021
Taiwan Fokus Kembangkan Energi Hijau, Perkuat Daya Saing Industri
Energi Hijau

Taiwan Fokus Kembangkan Energi Hijau, Perkuat Daya Saing Industri

February 24, 2021
Taiwan Sulap Kawasan Bekas Gempa Jadi Taman Ekologi Energi Listrik
Energi Hijau

Tsai Ing-wen: Taiwan Pimpin Transformasi Energi di Asia

February 21, 2021
Taiwan Tunjuk Menteri Pertahanan Baru, Siapkan Perang Asimetris Lawan China
News

Taiwan Tunjuk Menteri Pertahanan Baru, Siapkan Perang Asimetris Lawan China

February 20, 2021
Saatnya Rempah Indonesia Berjaya di Pasar Asia, Eropa dan Amerika
Business

1,2 Juta Pelaut Indonesia Bekerja di Kapal Asing di Dunia

February 18, 2021
Taiwan Berambisi Genggam Pasar Asia Tenggara
Business

Taiwan Berambisi Genggam Pasar Asia Tenggara

February 9, 2021
Next Post
Bakamla Indonesia Buru Kapal Survei China yang Menyusup di Selat Sunda

Bakamla Indonesia Buru Kapal Survei China yang Menyusup di Selat Sunda

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • AS Bertekad Hentikan Dominasi Ekonomi China Secara Global
  • Musisi Thailand, Indonesia dan Jepang Kolaborasi Suarakan Perlawanan Atas Stereotip Asia
  • Indika Energy Kolaborasi Fourth Partner Energy Kembangkan Energi Surya
  • Jerman Gelontorkan Rp41,25 Triliun untuk Indonesia Bangun Infrastruktur Hijau
  • Pertamina dan ADNOC Sepakat Jual Beli LPG dan Sulphur Rp28 Triliun
AsiaToday.id

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.