• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
AsiaToday.id
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

AS Mencekam, Perang Saudara Terancam Pecah Jelang Pelantikan Joe Biden

Redaksi Asiatoday by Redaksi Asiatoday
January 18, 2021
in News
2 min read
0
AS Mencekam, Perang Saudara Terancam Pecah Jelang Pelantikan Joe Biden

Gelombang protes pelantikan Joe Biden berlangsung di gedung-gedung Capitol di seluruh negara bagian Amerika Serikat (AS), Senin (18/1/2021). Ist

2.5k
SHARES
2.5k
VIEWS
60 / 100
Powered by Rank Math SEO

ASIATODAY.ID, WASHINGTON – Situasi di Amerika Serikat (AS) kian mencekam jelang pelantikan presiden terpilih Joe Biden pada Rabu (20/1/2021).

Gelombang protes sedang berlangsung di gedung-gedung Capitol di seluruh negara bagian hari ini (18/1/2021), di mana pengunjuk rasa bersenjata membuat ancaman untuk perang saudara atau perang sipil.

Beberapa adegan yang paling mengkhawatirkan sejauh ini terjadi di Michigan—di mana Garda Nasional telah diaktifkan dan milisi bersenjata mengadakan konferensi pers.

RelatedPosts

AS Bertekad Hentikan Dominasi Ekonomi China Secara Global

Musisi Thailand, Indonesia dan Jepang Kolaborasi Suarakan Perlawanan Atas Stereotip Asia

AS Blacklist Sejumlah Kementerian Myanmar

AS Akui China Mampu Gabungkan Kekuatan Ekonomi, Diplomatik, Militer dan Teknologi

Epidemiolog UI: Indonesia Gagal Tangani Pandemi Covid-19

Seorang pria yang bersekutu dengan kelompok anti-pelantikan Biden; Boogaloo Boys—berdiri di samping para pemrotes yang mengenakan perlengkapan militer lengkap—meminta kelompok ekstrem dari kedua ujung spektrum politik untuk bersatu melawan pemerintah AS.

“Ini adalah kesempatan terakhir kami untuk menghindari pemerintahan tirani atau perang saudara berdarah dan tidak ada gunanya di antara rakyat Amerika, yang tidak memiliki banyak hal untuk melawan satu sama lain dan memiliki lebih banyak kesamaan daripada yang mereka sadari,” kata pria tersebut yang tak disebutkan identitasnya.

“Pesan kami kepada pemerintah adalah, kami datang dengan damai. Kami tidak berniat melakukan kekerasan, tapi saya mohon dengan berlinang air mata dan suara saya pecah, jika Anda terus menindas rakyat Amerika, mereka tidak akan rasional lagi,” ujarnya, seperti dikutip news.com.au.

Sementara itu, para pemilik toko senjata di seluruh negeri mengatakan bahwa mereka tidak dapat memenuhi permintaan, di mana outlet-outlet  kehabisan amunisi dan senjata yang hampir habis.

Salah satu pemilik toko mengatakan kepada media lokal di Texas bahwa dia mati-matian berusaha merekrut staf untuk memenuhi permintaan dan dengan muram memperkirakan situasi dapat berlanjut selama 24 bulan ke depan.

Pakar keamanan senjata Stephen Gutowski mem-posting gambar tanda di luar toko lokalnya di Virginia yang bertuliskan; “Pada dasarnya tidak ada amunisi yang tersedia”.

Dia mengatakan masih ada antrean orang di luar toko dan di dalam tidak ada satu pun senapan pompa yang tersedia.

Ada laporan serupa yang muncul di seluruh negeri, di mana pertunjukan senjata di Iowa akhir pekan lalu melaporkan peningkatan besar dalam penjualan dari tahun-tahun sebelumnya.

Diperkirakan 3.500 orang menghadiri pertunjukan Davenport Gun & Knife, yang diadakan di Mississippi Valley Fairgrounds, dan senjata-senjata itu diambil seperti kacang goreng.

“Kami pada dasarnya telah menjual sekitar 50 persen senjata yang kami miliki,” kata juru bicara salah satu vendor mengatakan kepada media lokal tanpa menyebutkan namanya.

Selama pertunjukan biasa, dia mengatakan bahwa mereka akan menjual sekitar 13 senjata. Tapi setelah hanya beberapa jam pertunjukan Davenport Gun & Knife pada hari Sabtu, mereka sudah menjual hampir 75.

Sementara itu, seorang pemilik toko senjata di Tyler, Texas mengatakan situasinya di luar kendali.

“Sudah 18 tahun. Saya belum pernah melihatnya seburuk ini,” kata pemilik Superior Outfitters, Austin Rohr, kepada CBS. “Saya biasanya mulai hanya dari 7 hingga 800 AR dan mungkin ada 10 di belakang saya sekarang.” (ATN)

Tags: Amerika SerikatJoe Biden
Previous Post

Bangga Indonesia, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu Juara Thailand Open 2021

Next Post

Trump Cabut Lisensi Perusahaan AS Pemasok Huawei

Related Posts

Taiwan Sebut China Adalah Ancaman ‘Otoriter’ di Pasifik
News

AS Akui China Mampu Gabungkan Kekuatan Ekonomi, Diplomatik, Militer dan Teknologi

March 5, 2021
AS: China Ujian Paling Serius Stabilitas Global
News

AS: China Ujian Paling Serius Stabilitas Global

March 4, 2021
Relasi AS-China Mencair, Joe Biden dan Xi Jinping Mulai Dialog
News

Dominasi China di Pentas Global Tak Bisa Dibendung, Bahkan Oleh AS Sekalipun

March 2, 2021
Taklukkan China, Jenderal AS Desak Jet Tempur NGAD Segera Diluncurkan
News

Taklukkan China, Jenderal AS Desak Jet Tempur NGAD Segera Diluncurkan

March 1, 2021
UNCTAD: Perdagangan Global Mulai Recovery, Namun Belum Merata
Business

Perang Dagang Mereda, China Cabut Pemberlakuan Tarif 65 Produk AS

February 28, 2021
China Kerahkan Kekuatan Militer di Laut China Selatan
News

China Tambah Anggaran Militer, Rusia Kebanjiran Peminat Jet Tempur Siluman Su-57E

February 27, 2021
Next Post
Amerika Segera Hengkang dari WHO

Trump Cabut Lisensi Perusahaan AS Pemasok Huawei

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • AS Bertekad Hentikan Dominasi Ekonomi China Secara Global
  • Musisi Thailand, Indonesia dan Jepang Kolaborasi Suarakan Perlawanan Atas Stereotip Asia
  • Indika Energy Kolaborasi Fourth Partner Energy Kembangkan Energi Surya
  • Jerman Gelontorkan Rp41,25 Triliun untuk Indonesia Bangun Infrastruktur Hijau
  • Pertamina dan ADNOC Sepakat Jual Beli LPG dan Sulphur Rp28 Triliun
AsiaToday.id

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.