ASIATODAY.ID, TOKYO – Untuk menekan pencemaran laut oleh sampah plastik, Pemerintah Jepang akan membuat peta yang menunjukkan kondisi pencemaran mikroplastik laut global dengan melibatkan negara lain dari Kelompok G20.
Peta tersebut akan menunjukkan dari mana sampah berasal, sehingga membantu negara-negara memperkuat upaya mereka dalam mengurangi pencemaran plastik di laut.
Mengutip kyodonews.net, Minggu (6/9/2020), rencana tersebut merupakan bagian dari kesepakatan yang dicapai tahun lalu di KTT G-20 di Osaka untuk mengurangi polusi tambahan dari sampah plastik laut hingga nol pada tahun 2050.
Peta tersebut akan menggunakan warna berbeda untuk menunjukkan tingkat polusi dari mikroplastik—serpihan plastik kecil berukuran kurang dari 5 milimeter yang dapat menumpuk di dalam tubuh ikan, menjadikannya beracun bagi manusia.
Jepang akan meminta pemerintah lain untuk menyerahkan data terkait ketika menjadi tuan rumah acara daring G-20 pada Senin untuk membahas sampah plastik laut, serta pada konferensi menteri lingkungan mereka akhir bulan ini.
Sedikitnya 8 juta ton sampah plastik diperkirakan dibuang ke laut setiap tahun, beberapa diantaranya terurai menjadi mikroplastik.
“Penting bagi setiap negara membatasi penggunaan plastik untuk mencegah polusi lebih lanjut,” kata Atsuhiko Isobe, seorang profesor di Universitas Kyushu yang bertanggung jawab untuk menggambar peta.
G-20 terdiri atas Argentina, Australia, Brasil, Inggris, Kanada, China, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Korea Selatan, Turki, Amerika Serikat, dan Uni Eropa. (ATN)
Discussion about this post