ASIATODAY.ID, JAKARTA – Indonesia masih kesulitan membendung penyebaran wabah Covid-19, bahkan jumlah orang yang terinfeksi terus melonjak.
Presiden Joko Widodo pun memerintahkan agar dilakukan evaluasi total terhadap Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang sudah diterapkan sejak tanggal 11 hingga 15 Januari lalu.
Menurut Jokowi, PPKM yang dilakukan untuk menangani pandemi virus corona (Covid-19) masih belum efektif karena implementasinya tidak maksimal sehingga angka penularan tak menunjukkan penurunan.
“Esensi dari PPKM ini membatasi mobilitas, tetapi yang saya lihat implementasinya ini kita tidak tegas dan tidak konsisten,” ujar Jokowi dalam rapat terbatas di Istana Bogor, Jumat (29/1/2021).
Jokowi menekankan agar seluruh pihak yang terlibat dalam PPKM untuk turun langsung ke lapangan. Hal itu untuk memastikan protokol kesehatan diterapkan, antara lain dengan menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Jokowi juga mengungkapkan kekecewaannya atas sektor ekonomi yang menjadi korban dalam penanganan Covid-19.
“Hati-hati, ekonomi ini turun. Ada PPKM ekonomi turun sebetulnya tidak apa-apa asal Covid-nya juga turun, tapi ini tidak,” terang Jokowi.
Jokowi meminta agar pembuatan kebijakan melibatkan epidemiolog sehingga kebijakan yang diambil efektif dalam menangani pandemi Covid-19.
Jokowi juga mengungkapkan hingga saat ini belum ada kebijakan yang paling baik dalam menangani pandemi, termasuk dengan kebijakan menutup total kegiatan atau lockdown.
“Yang benar yang mana, juga tidak ada, yang lockdown pun kan juga eksponensial juga,” jelas Jokowi.
Melansir laman Covid19.go.id, hingga Minggu (31/1/3021) ada tambahan 12.001 kasus baru yang terinfeksi Covid-19 di Indonesia, sehingga total menjadi 1.078.314 kasus positif Covid-19.
Sementara itu, jumlah yang sembuh bertambah 10.719 orang sehingga menjadi sebanyak 873.221 orang.
Sedangkan jumlah orang yang meninggal bertambah 270 orang menjadi sebanyak 29.998 orang. (ATN)
Discussion about this post