ASIATODAY.ID, BANGKOK – Kebijakan Pemerintah Thailand menerapkan lockdown Kota Bangkok sebagai antisipasi penyebaran pandemi global wabah covid-19, membuat para pekerja migran akhirnya meninggalkan kota.
Para pekerja migran asal Laos dan Vietnam bertumpuk di sejumlah titik perbatasan untuk pada Senin (23/3/2020).
Titik perlintasan di wilayah Nakhon Phanom, Thailand menjadi tujuan para pekerja migran asal Bangkok, yang menumpang bus. Wilayah ini berbatasan langsung dengan provinsi Khammouane, Laos dengan jalur penyeberangan utama melalui titik Jembatan Persahabatan.
Kegiatan perlintasan perbatasan akhirnya harus dibuka sementara waktu, untuk mengurangi penumpukan pekerja migran yang ingin menuju Laos.
Sebelumnya, otoritas setempat sudah mengeluarkan kebijakan menutup titik perbatasan demi mencegah impor kasus dari warga luar yang terinfeksi virus corona.
Sejumlah bus diizinkan untuk melanjutkan perjalanan secara khusus menuju wilayah Laos pada Senin waktu setempat seperti dilansir Bangkok Post.
Seluruh bus tersebut hanya diperkenankan untuk mengangkut para pekerja migran, tanpa pengecualian. Sehingga para turis maupun penumpang reguler tidak dapat mengambil kesempatan untuk melewati garis perbatasan.
Pusat perkantoran, titik keramaian, dan pusat perbelanjaan di Bangkok disebut menutup seluruh aktivitas setelah kebijakan lockdown diterapkan. Pegawai sejumlah perusahaan juga memilih untuk kembali ke kawasan asal untuk melakukan isolasi mandiri di rumah.
Wilayah seperti Chiang Mai, Nakhon Ratchasima, dan Udon Thani yang menjadi kawasan asal para pekerja juga mempertimbangkan ikut melakukan lockdown.
Perintah untuk melakukan isolasi massal kepada warga sendiri akan berjalan dalam kurun waktu 14 hari ke depan. (ATN)
,’;\;\’\’
Discussion about this post