ASIATODAY.ID, BATANG – Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah tengah berpacu memenuhi permintaan komoditi Bawang Putih dari Taiwan yang mencapai 100 ton.
Bupati Batang, Wihaji mengatakan, sejauh ini pihaknya baru mengekspor sebanyak 25 ton.
Untuk memenuhi permintaan tersebut, kegiatan budidaya Bawang Putih terus dipacu oleh para kelompok tani di daerah itu.
Menurut Wihaji, produk bawang putih asal Kecamatan Bawang memiliki kandungan dan khasiat untuk obat herbal yang dibutuhkan oleh Taiwan.
“Ekspor bawang putih yang dilakukan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) bukan untuk konsumsi sayuran melainkan untuk herbal di Taiwan. Ini sebuah paradoks, di saat pemerintah pusat mengimpor bawang putih, kita malah mengekspornya ke Taiwan,” kata Wihaji, saat dihubungi Senin (28/9/2020).
Menurut Wihaji, komoditas bawang putih jenis lumbu hijau memang menjadi unggulan di daerahnya.
“Komoditas ini akan terus kita ekspor karena Taiwan masih membutuhkan dalam jumlah banyak,” jelasnya.
Potensi pengembangan Bawang Putih di Kabupaten Batang saat ini mencapai 1.000 hektare yang tersebar di Kecamatan Bawang, Blado, dan Reban. Program pengembangan bawang putih merupakan program Kementerian Pertanian sejak tahun 2018.
Produktivitas Bawang Putih asal Kabupaten Batang sudah sesuai target nasional yaitu 6 ton per hektare. Produktivitas bawang putih saat ini mencapai 14 ton per hektare, untuk penanaman di atas 900 mdpl dan produktivitas 8 ton per hektare untuk penanaman 800 mdpl. (ATN)
Discussion about this post