ASIATODAY.ID, AUCKLAND – Kota Auckland, Selandia Baru lumpuh akibat banjir.
Rekor curah hujan yang mengguyur semalaman sejak Jumat (27/1) pagi hingga Sabtu (28/1) pagi waktu setempat di Auckland telah menyebabkan banjir besar di kota terbesar di Selandia Baru itu.
Badan meteorologi nasional negara itu, MetService, mengeluarkan Peringatan Merah Hujan Lebat untuk wilayah Auckland sepanjang malam dan mencatat curah hujan 249 mm dalam 24 jam hingga Sabtu pukul 01.00 waktu setempat.
Rekor curah hujan itu telah mengakibatkan banjir besar yang melanda rumah-rumah dan lahan, memaksa penutupan State Highway 1 dan Bandar Udara Auckland. Satu orang ditemukan tewas di tengah banjir di North Shore, Auckland.
Wali Kota Auckland Wayne Brown telah mengumumkan status darurat dalam semalam. Tiga pusat evakuasi didirikan untuk menampung orang-orang yang terdampak hujan dan banjir.
Perdana Menteri (PM) Selandia Baru Chris Hipkins menyampaikan pengumuman di Pusat Manajemen Krisis Nasional di Wellington pada Sabtu pukul 02.00 waktu setempat.
“Saat hujan turun, hujannya sangat deras dan cepat … Warga Auckland perlu bersiap menghadapi kenyataan bahwa akan ada lebih banyak hujan. Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya,” ujar Hipkins, dikutip Xinhua.
“Masih sulit untuk menentukan tingkat banjirnya dan berapa banyak orang yang mengungsi,” kata PM itu.
Rekor curah hujan selama 24 jam sebelumnya tercatat di angka 161,8 mm, yang terjadi pada Februari 1985, menurut MetService. Peringatan Merah MetService hanya dikeluarkan untuk peristiwa cuaca yang paling signifikan. Ini merupakan peringatan merah pertama pada 2023, kata MetService. (AT Network)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post