ASIATODAY.ID, TAIPEI – Hubungan antara Taiwan dan Amerika Serikat (AS) kian erat setelah Taiwan membuka kembali konsulat de facto mereka di Guam, sebuah pulau milik Amerika Serikat di perairan Pasifik.
Kantor Ekonomi dan Kebudayaan Taipei (TECO) di Guam sempat ditutup pada 2017 karena masalah anggaran.
Kementerian Luar Negeri Taiwan (MOFA) mengatakan pembukaan kembali TECO di Guam merupakan respons atas hubungan Taiwan-AS yang lebih dekat. Selain itu, ini menunjukkan kepentingan strategis keduanya di kawasan Pasifik.
“Membangun kembali TECO di Guam akan memfasilitasi kerja sama ekonomi dan perdagangan, serta pertukaran antara Taiwan dan kawasan Pasifik barat yang lebih besar, memperdalam hubungan Taiwan dengan sekutu di Pasifik dan meningkatkan pertukaran multilateral,” kata MOFA melansir CNA, Sabtu (4/7/2020).
China menganggap Taiwan sebagai wilayahnya sendiri tanpa memiliki hak hubungan antarnegara. Beijing juga menentang pengaruh AS di Pasifik, yang dianggap sebagai ‘halaman belakang’ Washington sejak Perang Dunia II.
Tahun lalu, Negeri Tirai Bambu berhasil mengikis sekutu Taiwan di Pasifik, yakni Kiribati dan Kepulauan Solomon. Sementara itu, Palau, Nauru, Tuvalu, dan Marshall Island merupakan empat dari lima sekutu diplomatik Taiwan yang tersisa di Pasifik.
Negara-negara kecil berkembang ini terletak di perairan yang sangat strategis. Amerika dan sekutunya seperti Australia menjadi semakin khawatir melihat China berusaha memperluas jejaknya di sana.
Taipei dan Washington sendiri tidak memiliki hubungan diplomatik resmi. Namun, AS merupakan pendukung terkuat Taiwan di panggung internasional. (ATN)
Discussion about this post