ASIATODAY.ID, HONG KONG – Konsulat Canada di Hong Kong melarang staf lokalnya untuk melakukan perjalanan ke China. Larangan ini diberlakukan hanya beberapa hari setelah seorang staf konsulat Inggris di Hong Kong ditahan di China.
Konsulat Canada, dalam emailnya ke Reuters, Jumat (23/8/2019), tidak memberikan alasan untuk pembatasan perjalanan.
Sebelumnya pada hari Rabu, Kementerian Luar Negeri China mengkonfirmasi bahwa Simon Cheng, seorang staf misi diplomatik Inggris, telah ditahan di kota perbatasan Shenzhen, yang bertetangga dengan Hong Kong.
Hong Kong telah dicekam oleh aksi protes anti-pemerintah selama berminggu-minggu. China menuduh Inggris dan negara-negara Barat lainnya ikut campur dalam urusan dalam negerinya.
Kanada telah memperingatkan peningkatan razia perangkat digital wisatawan di penyeberangan perbatasan antara daratan China dan Hong Kong, ketika protes anti-pemerintah di wilayah yang dikuasainya itu memasuki minggu ke-12.
Pemerintah Kanada memperbarui pedoman masuk dan keluar dari China di situs webnya termasuk saran perjalanan pada hari Kamis.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan bahwa Kanada memperhatikan dengan cermat peristiwa di Hong Kong, dan menyerukan pengekangan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.
China lantas memperingatkan Ottawa untuk tidak ikut campur dalam urusan Hong Kong.
Hong Kong telah diguncang oleh aksi protes selama hampir tiga bulan, dan kota ini bersiap untuk demonstrasi lebih lanjut dan “stress test” dari bandara internasional kota pada akhir pekan.
Protes, yang meningkat pada bulan Juni atas RUU yang sekarang ditangguhkan yang memungkinkan tersangka kriminal di Hong Kong diekstradisi ke China untuk diadili, telah berkembang menjadi seruan yang lebih luas untuk kebebasan politik. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post