ASIATODAY.ID, BEIJING – China mengecam pernyataan bersama Amerika Serikat (AS) dan Jepang yang menuduh Beijing sebagai pemicu Instabilitas di Asia.
AS dan Jepang juga menegaskan kembali penolakan kedua negara itu terhadap klaim maritim Beijing yang “melanggar hukum” di Laut China Selatan.
“Pernyataan bersama AS-Jepang adalah serangan jahat terhadap kebijakan luar negeri China dan sangat mencampuri urusan dalam negeri China, dalam upaya untuk merugikan kepentingan China,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian, Rabu (17/3/2021), seperti dikutip Reuters.
Dia juga menyebut Jepang sebagai “pengikut strategis” Amerika Serikat dan menegaskan “kedaulatan China yang tak terbantahkan atas Laut China Selatan dan perairan yang berdekatan”.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan pada Rabu (17/3) bahwa China memicu instabilitas di Asia dengan bertindak agresif dan represif di Laut China Timur dan Selatan. Di wilayah itu, China memiliki perselisihan teritorial dengan Jepang dan negara-negara Asia lainnya.
Berbicara kepada wartawan Jepang di meja bundar di Tokyo, Blinken mengatakan Beijing “meningkatkan ketegangan bukan menguranginya” di Laut China Timur dan Selatan dengan aksi maritim dan sikapnya di Taiwan.
Blinken mengunjungi Jepang dan Korea Selatan bersama dengan Menteri Pertahanan Lloyd Austin dalam upaya memperkuat aliansi Washington di Asia. Kunjungan Blinken merupakan perjalanan luar negeri pertama oleh anggota tingkat atas pemerintahan Presiden Joe Biden.
Klaim teritorial China yang luas di Laut China Timur dan Selatan telah menjadi masalah prioritas dalam hubungan China-AS yang semakin sulit dan merupakan masalah keamanan penting bagi Jepang.
Blinken mengatakan Beijing “bertindak lebih represif di dalam negeri dan lebih agresif di luar negeri, termasuk di Laut China Timur, termasuk yang berkaitan dengan Senkaku, serta laut China Selatan dan juga sehubungan dengan Taiwan”.
Senkaki, juga disebut sebagai Diaoyu di China adalah pulau kecil di Laut China Timur yang dikendalikan oleh Jepang tetapi diklaim oleh Beijing.
“Jepang memiliki kepentingan nyata dalam apa yang terjadi dengan Taiwan dan selat Taiwan dan kami menghabiskan beberapa waktu untuk membandingkan catatan tentang itu,” kata Blinken saat menjelaskan pembicaraan hari Selasa dengan para pejabat Jepang. (ATN)
Discussion about this post