ASIATODAY.ID, JAKARTA – Seiring dengan peningkatan kunjungan warga China yang berwisata ke Bali, Konsulat Jenderal China untuk Bali, Gou Haodong meminta kepada pemerintah Indonesia untuk selalu memberikan jaminan keamanan kepada wisatawan asal China. Hal ini penting dalam rangka mempertebal kepercayaan wisatawan terhadap kondisi Bali agar angka kunjungan terus meningkat.
“Kami berharap kerja sama antar kedua pemerintah tetap terjalin dengan baik dan bisa terus ditingkatkan,” ujar Gou, dalam Dialog Media tentang Potensi Kerja Sama Pariwisata China dengan Indonesia, Senin (22/7/2019) petang.
Sementara itu, Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali Ida Bagus Agung Partha Adnyana mengatakan potensi wisatawan China saat ini mencapai 200 juta dengan kecenderungan bergeser dari wisatawan berkelompok menjadi ‘single travel’ dengan mayoritas pasangan berbulan madu.
“Kami berupaya mendukung usaha pemerintah untuk memberikan pelayanan kepada para wisatawan China yang fokus terhadap kualitas layanan dan keamanan,” imbuhnya.
Pada kesempatan itu, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengatakan kunjungan wisatawan dari China ke Pulau Dewata semakin meningkat. Namun, beberapa hal masih terkendala terutama minimnya pemandu berbahasa Mandarin yang memahami seni budaya setempat.
Menurut Wagub, wisatawan China selain gemar menikmati keindahan alam, pantai, dan spa, ternyata juga berminat kuat terhadap seni budaya Bali.
“Namun, pemandu dari luar Bali kebanyakan bermodalkan bahasa tanpa mendalami budaya setempat, sehingga tidak bisa menjelaskan filosofi yang ada dan cenderung mengajak wisatawan ke pantai, spa, atau belanja. Ini menjadi tantangan bagi para pelaku jasa wisata di Bali agar menyiapkan pramuwisata yang andal dan benar-benar mengenal seni budaya Bali,” tandasnya.
Berdasarkan catatan Pemprov Bali, potensi wisman China sangat besar. Pada 2018 rata-rata warga China yang berwisata sekitar 14 persen, dan yang ke Bali hanya 2,1 persen. Dia menyebut walau meningkat tetapi tidak signifikan seperti perjalanan ke negara lain.
Badan Pusat Statistik mencatat kedatangan wisman pada Mei 2019 tercatat 485.795 kunjungan atau naik 1,82 persen dari bulan sebelumnya. Wisman yang tercatat paling banyak datang ke Bali kebangsaan Australia (20,30 persen), China (19,24 persen), India (7,95 persen), Amerika Serikat (5,11 persen) dan Inggris (4,79 persen). (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post