ASIATODAY.ID, BEIJING – China segera membangun pangkalan militer pertamanya di Samudra Atlantik.
Pangkalan itu akan memungkinkan China untuk menempatkan kapal perangnya di seberang Pantai Timur Amerika Serikat (AS).
“Beijing ingin mendirikan pangkalan militer di Guinea Khatulistiwa, satu negara Afrika barat berukuran 28.000 kilometer persegi (1.0810 mil persegi) dengan populasi 1,4 juta,” demikian dilaporkan RT, Selasa (7/12/2021) merujuk Wall Street Journal (WSJ), yang mengutip pejabat AS yang tidak disebutkan namanya dan berpengetahuan tentang laporan intelijen rahasia.
Menurut laporan itu, China kemungkinan mempertimbangkan untuk membangun pangkalan di Bata, satu kota yang telah memiliki pelabuhan komersial laut dalam yang dibangun China.
WSJ menambahkan stasiun angkatan laut di Atlantik dapat digunakan untuk mempersenjatai kembali dan mereparasi kapal perang China, tidak diragukan lagi mengguncang Washington.
Surat kabar itu mengutip seorang pejabat senior Gedung Putih yang mengatakan bahwa AS telah memperingatkan Guinea Ekuatorial tahun lalu.
AS menilai bahwa langkah-langkah potensial tertentu yang melibatkan aktivitas China di sana akan meningkatkan kekhawatiran keamanan nasional.
China dan Guinea Ekuatorial belum mengomentari masalah ini, tetapi Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengadakan pembicaraan dengan timpalannya dari Guinea Khatulistiwa Simeon Oyono Esono Angue di Dakar, Senegal akhir bulan lalu.
Global Times, satu surat kabar yang dikelola pemerintah China, melaporkan pada hari Senin bahwa akan “tidak terbayangkan” bagi Beijing untuk terlibat dalam “permainan kekuatan besar yang strategis” di Atlantik.
Namun Global Times menyatakan China telah melakukan investasi besar di Afrika dan berencana untuk berperang. pembajakan di wilayah tersebut.
“Jika China membangun stasiun pasokan angkatan laut untuk tujuan ini, itu akan berbeda dari yang dibayangkan AS. Ini akan menguntungkan kawasan tanpa membahayakan,” tulis Global Times dalam satu editorial. (ATN)
Discussion about this post