ASIATODAY.ID, BEIJING – Wilayah China Selatan diterjng banjir. 13 orang tewas dan ratusan ribu penduduk terpaksa mengungsi dari rumah masing-masing. Demikian kabar terbaru yang disampaikan otoritas China pada hari ini, Rabu (10/6/2020).
Melansir Star Tribune, Kementerian Manajemen Darurat China melaporkan bahwa sekitar 228 ribu warga telah mengungsi ke sejumlah tempat penampungan sejak 2 Juni lalu.
Nilai kerugian akibat banjir di dua wilayah ini diestimasi mencapai lebih dari USD500 juta (Rp7 triliun), yang sudah termasuk dari kerusakan lebih dari 1.000 rumah.
Salah satu area yang terkena dampak parah banjir di China adalah Guangxi. Di wilayah itu, enam warga dinyatakan tewas dan satu lainnya hilang akibat tersapu terjangan banjir.
Di provinsi Hunan, banjir dikabarkan telah menewaskan tujuh orang dan membuat satu lainnya hilang.
Banjir musiman kerap menimbulkan kerusakan parah pada setiap tahunnya di sejumlah wilayah dataran rendah China, terutama yang dilalui sungai Yangtze.
Otoritas China berusaha mengatasi masalah tahunan ini dengan membangun sejumlah bendungan, termasuk struktur bernama Three Gorges atau Bendungan Tiga Ngarai.
Pada 1998, musibah banjir melanda sejumlah wilayah China dan menewaskan lebih dari 2.000 orang. Banjir dahsyat tersebut juga menghancurkan hampir tiga juta rumah warga. (ATN)
Discussion about this post