ASIATODAY.ID, JAKARTA – Kesuksesan SpaceX dan NASA dalam misi antariksa yang diklaim menjadi prestasi bagi Amerika Serikat (AS) ternyata membuat China ‘panas’. Negeri itu dikabarkan siap membuat misi antariksa ambisius dengan membangun stasiun luar angkasa terbaru.
China pernah memiliki stasiun luar angkasa sendiri bernama Tiangong 1 yang pernah dikunjungi tiga astronaut di tahun 2012 dan jatuh ke Samudera Pasifik di tahun 2018 karena hilang kontak sejak tahun 2016.
Menyitat SpaceNews, dalam dua tahun ke depan China akan melakukan 11 misi terkait pembuatan stasiun luar angkasa terbarunya.
“Modul pertama dari misi ini ini akan diterbangkan pada tahun depan,” jelas Chief Designerr China National Space Administartion, Zhou Jianping.
Bagian inti dari stasiun luar angkasa yang diberi nama Tianhe (Harmony of the Heavens) yang sudah selesai di tahun 2019 akan diterbangkan tahun depan menggunakan roket Long March 5B. Misi ini dilakukan dengan membawa awak.
Mereka menargetkan bawa 11 misi terkait pembuatan Stasiun Luar Angkasa Tianhe akan bisa rampung dalam tahun 2023. Optimisme China dalam misi ini tumbuh setelah beberapa roket peluncur mereka berhasil terbang ke angkasa.
Namun sejauh ini China belum menggunakan roket daur ulang seperti yang dimiliki SpaceX. Ini bukan satu-satunya misi antariksa China. Pada bulan Juli mereka akan menerbangkan roket untuk misi penjelajahan Planet Mars dengan misi Tianwen-1 Mars.
Akhir tahun ini mereka juga menarget misi penjelajahn Bulan demi mengambil dua kilogram sampel material di sana. Misi ini akan menjadi kali pertama China menggunakan robot penjelajah. (ATN)
Discussion about this post