ASIATODAY.ID, MANILA – Pemerintah Filipina kembali menerapkan kebijakan penguncian wilayah (lockdown) secara ketat di ibu kota Manila dan Cebu. Lockdown diterapkan menyusul terjadinya lonjakan infeksi covid-19 di dua kota tersebut.
Keputusan lockdown kembali sudah disetujui Presiden Rodrigo Duterte. Lockdown akan diberlakukan selama dua pekan ke depan.
Melansir TRT World, Selasa (16/6/2020), otoritas Filipina mencatat total kasus covid-19 di seantero negeri hampir mencapai 26.500, dengan lebih dari 1.000 pasien dinyatakan meninggal.
“Pertempuran dengan covid-19 belum berakhir,” kata Duterte.
“Saya tidak bisa menghentikan Anda untuk keluar rumah, dan saya juga tidak bisa menangkap kalian semua. Tapi jangan lupa, kami telah memperingatkan Anda tentang konsekuensinya,” tegas dia.
Pemerintah Filipina pertama kali memberlakukan lockdown di Manila pada pertengahan Maret. Hingga saat ini, lockdown sebenarnya masih diberlakukan di ibu kota, intensitasnya sudah jauh rendah.
Tapi Duterte terpaksa meningkatkan kembali intensitas lockdown karena jumlah kasus baru covid-19 terus meningkat.
Filipina berada di bawah tekanan kuat untuk perlahan-lahan membuka kembali perekonomiannya. Saat ini Filipina — seperti sejumlah negara lainnya di dunia — berada di bawah ancaman resesi akibat pandemi covid-19. (ATN)
Discussion about this post