ASIATODAY.ID, JAKARTA – Perusahaan ritel fesyen Forever 21 dilaporkan mengajukan status bangkrut. Pekan lalu, perusahaan yang didirikan pada 1984 itu membawa tim penasihat untuk membantu merestrukturisasi utang dan mengevaluasi kembali portofolio 815 toko di AS, Kanada, Eropa, Jepang, Korea, dan Filipina.
Dilansir CNBC International, Jumat (30/8/2019), perusahaan apparel tersebut menjajaki opsi restrukturisasi untuk menopang likuiditas bisnisnya.
Adapun pihak yang mengetahui rencana tersebut menyebutkan Forever 21 sedang mencari cara untuk mendapat debitur potensial, tetapi negosiasi tersebut dilaporkan macet.
Forever 21 menjadi salah satu gerai ritel bermasalah di era digital ini. Berlokasi di mal besar, perusahaan dibebani biaya sewa toko yang mahal. Di sisi lain, penjualan mengalami penurunan.
Pada tahun lalu, seperti dilansir Forbes, penjualan turun sebesar 20-25 persen. Dengan status pailit, perusahaan bisa terbebas dari kontrak sewa yang membebani.
Kerugian yang dialami perusahaan sebelumnya tampak dari profil sang pendiri perusahaan, pasangan suami-isteri asal Korea Selatan in Sook dan Do Won Chang yang kehilangan status miliarder mereka. Forbes memperkirakan kekayaan pasangan tersebut berada di angka USD1,6 miliar, turun dari perkiraan sebelumnya sebesar USD3 miliar. (AT Network)
Discussion about this post